Posted on Leave a comment

KUBET – Sejarah KA Legendaris Argo Parahyangan: Raja Rel Bandung-Jakarta yang Berhenti Beroperasi

images info

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan akan segera menghentikan layanan kereta api (KA) Argo Parahyangan. Kereta ini telah menjadi ikon dari perjalanan Bandung-Gambir dan sebaliknya sejak tahun 1970-an.

Pengumuman ini dibenarkan oleh VP Public Relations KAI Anne Purba membenarkan kabar tersebut. “Yes, betul,” ujar Anne yang dimuat Detik.

Sejarah Jalur Kereta Api Bandung-Ciwidey, Transportasi Menuju Bandung Selatan di Masa Lalu

Anne mengungkapkan layanan KA Argo Parahyangan akan berhenti beroperasi per 1 Februari 2025. Tetapi kereta legendaris ini nantinya akan digantikan oleh KA Parahyangan yang menawarkan layanan lebih terjangkau.

Dijelaskan olehnya KA Parahyangan nantinya tidak hanya menyediakan kelas eksekutif, tetapi juga kelas ekonomi. Langkah ini diambil agar lebih banyak masyarakat dapat menikmati perjalanan kereta dengan tarif yang lebih bersahabat.

“Karena tidak hanya melayani eksekutif, tetapi kita buat layanannya campuran. Ada ekonomi,” tutur Anne.

Kereta legendaris 

Argo Parahyangan telah lama menjadi pilihan utama masyarakat yang ingin bepergian antara Bandung dan Jakarta. Kereta ini mulai beroperasi pada 27 April 2010. 

Kereta ini merupakan hasil penggabungan layanan dari dua kereta yang memiliki rute yang sama, yaitu Argo Gede dan Parahyangan. Sebelumnya, KA Parahyangan telah melayani rute Bandung-Jakarta sejak diluncurkan oleh Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada 31 Juli 1971. 

e-Porter KAI Wisata, Kemudahan Layanan Porter di Ujung Jari untuk Perjalanan yang Lebih Nyaman

Kereta yang mengambil nama dari bahasa Sunda yaitu ‘Parahyangan’, yang berarti tempat bersemayamnya para dewa ini pernah menjadi primadona pada zamannya. Popularitasnya mulai meningkat pada tahun 1980-an ketika kereta ini juga menyediakan layanan kelas eksekutif.

KA Parahyangan menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan Bandung-Jakarta. Bahkan, saking banyaknya peminat, kereta ini pernah membawa hingga 14 gerbong dalam satu rangkaian.

Pernah berhenti

Sempat mengalami masa jaya pada tahun 1990-an, KA Parahyangan lambat laun mulai ditinggalkan oleh penumpangnya. Hal ini imbas dari meningkatnya jumlah pengguna jalur Tol Cipularang yang membuat perjalanan Jakarta-Bandung lebih cepat.

Keputusan untuk menurunkan tarif tiket tidak berpengaruh kepada jumlah penumpang yang kembali. Karena itulah pada tahun 2010, kereta KA Parahyangan berhenti beroperasi.

Keputusan tersebut menuai protes dari pelanggan setia. Akhirnya, layanan ini kembali dihadirkan dengan nama baru, yaitu KA Argo Parahyangan, yang menggabungkan layanan kelas eksekutif dan bisnis.

3 Alasan Jalur Kereta Api Bandung-Ciwidey Harus Beroperasi Kembali

“Kita merespon suara masyarakat yang berharap operasional KA Parahyangan tidak dihentikan. Jadinya kebijakan pusat merangkai KA Parahyangan dan Argo Gede yang tadinya akan dijadikan pengganti Parahyangan. Jadilah Argo Parahyangan,” jelas Kepala Humas PT KA Daop II kala itu, Bambang S Prayitno saat ditemui pada 2010 yang dimuat Kompas.

15 tahun berlalu, KA Argo Parahyangan akan berhenti melayani.Tetapi nantinya KA Parahyangan memberikan dua layanan kelas dengan tarif yang berbeda. 

Tarif tiket pada kelas eksekutif ditetapkan sebesar Rp 200.000 sampai dengan Rp 250.000 per perjalanan. Sementara tarif kelas ekonomi adalah Rp 150.000.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *