
Sejak resmi bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1950, Indonesia menjadi salah satu negara yang rajin mengirimkan pasukan perdamaian untuk misi PBB di berbagai negara yang tengah dilanda konflik.
Indonesia pertama kali mengirimkan Kontingen Garuda (KONGA) ke Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) pada Februari 1957. Saat itu, 559 personel infanteri dikirimkan ke Sinai, Mesir, untuk menjadi bagian dari Pasukan Darurat PBB atau UNEF.
Data resmi yang dipublikasikan oleh peacekeeping.un.org, per 31 Oktober 2024, Indonesia menjadi negara paling banyak ke-5 yang mengirimkan pasukan perdamaian untuk MPP. Total kontingen Indonesia berdasarkan data tersebut adalah 2.735.
Ribuan prajurit Indonesia tersebut ditempatkan dalam delapan misi yang berbeda. Di mana saja?
8 Misi Perdamaian yang Diikuti Indonesia
Dalam Data Contribution of Uniformed Personnel to UN by Country, Mission, and Personnel Type yang dirilis United Nations Peackeeping, berikut daftar delapan misi perdamaian dunia yang diikuti oleh Indonesia per Oktober 2024:
1. MINURSO
MINURSO atau United Nations Mission for the Referendum in Western Sahara adalah MPP di Sahara Barat. Didirikan pada 1991, misi ini bertujuan untuk mempersiapkan referendum agar rakyat Sahara Barat dapat memilih antara kemerdekaan atau bergabung dengan Maroko.
Saat ini, pasukan perdamaian Indonesia yang berada di MINURSO berjumlah empat orang. Terdapat satu Srikandi yang terlibat dalam misi di Sahara Barat tersebut.
2. MINUSCA
United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (MINUSCA) adalah MPP yang diberi mandat untuk melindungi warga sipil di Republik Afrika Tengah. Disahkan pada 2014, misi ini juga bertugas untuk mendukung proses transisi Afrika Tengah.
Total petugas Indonesia yang berada di MINUSCA saat ini adalah 418 orang. Menariknya, dari semua misi perdamaian PBB, MINUSCA menjadi misi yang memiliki kontributor paling besar, yakni lebih dari 16.000 pasukan dari seluruh dunia.
3. MONUSCO
United Nations Organization Stabilization Mission in the Democratic Republic of the Congo (MONUSCO) adalah misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo. Misi ini sudah berdiri sejak 2010 dan memiliki mandat untuk melindungi warga sipil, personel kemanusiaan, serta pembela hak asasi manusia (HAM).
Total kontingen Indonesia di Kongo ini mencapai 1.046 orang. Indonesia sendiri menjadi negara ke-5 terbanyak yang mengirimkan kontributor di negara tersebut.
Mengenal MONUSCO dan Melihat Peran Indonesia di Dalamnya
4. UNFICYP
United Nations Peacekeeping Force in Cyprus (UNFICYP) adalah misi perdamaian di Siprus. Misi ini merupakan salah satu yang sudah berdiri lama, yaitu pada 1964 untuk mencegah konflik antara Siprus Yunani dan Siprus Turki.
Jumlah kontributor Indonesia di misi ini hanya tiga orang saja. Seluruhnya merupakan anggota polisi, di mana salah satunya adalah polisi wanita (polwan).
5. UNIFIL
UNIFIL atau United Nations Interim Force in Lebanon didirikan pada 1978 untuk mengawasi penarikan pasukan Israel di Lebanon. UNIFIL memiliki mandat untuk memulihkan perdamaian dan keamanan internasional.
Tidak hanya itu, misi ini juga membantu pemerintah Lebanon untuk memulihkan otoritasnya. Indonesia sendiri menjadi penyumbang pasukan terbanyak dengan total 1.230 kontingen.
6. UNISFA
UNISFA merupakan akronim dari United Nations Interim Security Force for Abyei. Misi ini dibentuk untuk menjaga perdamaian di perbatasan Republik Sudan dan Republik Sudan Selatan.
Jumlah kontingen MPP Indonesia di UNISFA menurut data PBB adalah 7 orang. Di misi ini, tidak ada pasukan tentara, seperti halnya di UNFICYP. Indonesia hanya mengirimkan dua orang expert on mission, tiga polisi, dan dua staf kantor.
7. UNMISS
United Nations Mission in South Sudan (UNMISS) adalah misi untuk melindungi warga sipil dan menjaga perdamaian di Sudan Selatan. UNMISS didirikan pada 2011.
Total kontributor Indonesia di misi perdamaian ini adalah 23 orang, dengan rincian terbanyak berasal dari kepolisian. Sama dengan UNISFA, tidak ada pasukan tentara dari Indonesia yang bertugas di sini.
8. UNSOM
UNSOM atau United Nations Assistance Mission in Somalia merupakan misi bantuan yang bertugas untuk menyediakan, mengamankan, dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan di negara Somalia. Berbeda dengan misi yang lain, Indonesia hanya memiliki satu polisi yang bertugas di sini.
Kawan GNFI, sebagai informasi, UNSOM saat ini sudah dihapuskan per 31 Oktober 2024 dan digantikan oleh UNTMISS pada 1 November 2024. Berakhirnya UNSOM menunjukkan kemajuan Somalia.
Itu tadi delapan misi perdamaian yang diikuti oleh Indonesia. Keikutsertaan dan keaktifan Indonesia ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk mewujudkan perdamaian di dunia.
Melihat Kontribusi Apik Indonesia di UNIFIL: Si Baret Biru Penjaga Perdamaian Dunia di Lebanon
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News