
Masyarakat Solo kembali menyelenggarakan kegiatan Umbul Mantram dalam rangkaian acara Grebeg Sudiro pada Kamis malam, 16 Januari. Kegiatan yang digelar di sekitar Kantor Kelurahan Sudiroprajan, Jebres, Kota Solo ini merupakan bagian untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
Tradisi tahunan yang sarat dengan budaya ini selalu dinantikan oleh masyarakat Solo, baik warga lokal maupun pengunjung yang datang dari luar kota. Grebeg Sudiro adalah festival budaya yang mengangkat kearifan lokal, semangat gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang ada dalam masyarakat Solo.
45 Contoh Ucapan Selamat Imlek 2025 untuk Teman dan Sahabat, Bagikan, yuk!
Grebeg Sudiro telah dilakukan sejak tahun 2007 yang terinspirasi oleh tradisi Bok Teko. Bok Teko adalah tradisi syukuran menjelang Imlek dan sudah dirayakan semenjak Paku Buwono X (1893-1939) memerintah.
“Grebeg biasanya diselenggarakan oleh Kraton yang sudah menjadi tradisi tahun setiap tahun. Inti dari grebeg adalah upacara adat berupa sedekah yang dilakukan oleh pihak Kraton kepada masyarakat yang berupa gunungan. Tradisi Grebeg yang ada di Kraton inilah yang kemudian diadopsi masyarakat Sudiroprajan,” tulis Alifah Arzaqia dalam Sinar Lampion di Kota Bengawan Tradisi Imlek sebagai Akulturasi Budaya di Surakarta.
Proses kegiatan
Dinukil dari Radar Solo, kegiatan Umbul Mantram diawali dengan proses kirab budaya. Kegiatan ini nantinya melibatkan dua jodang, yaitu jodang lanang (pria) dan jodang wadon (wanita), yang masing-masing membawa simbol keberagaman dan keseimbangan gender dalam kehidupan masyarakat.
Jodang lanang biasanya mengenakan busana adat pria yang khas, sementara jodang wadon mengenakan pakaian adat wanita yang berwarna-warni. Mereka akan diarak melalui rute yang telah ditentukan, disertai dengan iringan musik tradisional dan tarian yang memukau.
Mengenal Makanan Khas Imlek, Sajian Akulturasi Budaya Tionghoa dan Citarasa Indonesia
Hal yang menjadi ciri khas dari kirab ini adalah para peserta akan mengenakan pakaian tradisional. Tidak hanya pakaian tradisional Jawa, tetapi juga pakaian khas Tionghoa.
Peserta kirab berjalan membawa air suci, obor, hingga jodang (tandu untuk mengangkat makanan). Sementara itu rute kirab tidak terlalu jauh hanya melewati kawasan permukiman Sudiroprajan.
Puncak kemeriahan karnaval ini adalah parade besar yang melibatkan berbagai kelompok seni, mulai dari tari tradisional hingga atraksi-atraksi yang menggabungkan seni modern dan kontemporer.
Bentuk toleransi
Dimuat dari Kompas, acara ini memang kental dengan campuran budaya Jawa dan Tionghoa. Apalagi Kampung Sudiroprajan memang bisa dibilang sebagai pecinan di Kota Solo.
Tetapi warga etnis Tionghoa setempat sudah berakulturasi dengan masyarakat sekitar dengan etnis Jawa. Sehingga menjadi simbol toleransi antar kedua budaya sejak lama.
“Sudiroprajan ini bisa dibilang merupakan kawasan pecinan di Kota Solo,” kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa saat melakukan sambutan di Kelurahan Sudiroprajan.
Mengapa Imlek Identik dengan Hujan? Memahami Makna Budaya dan Alasan Ilmiahnya
Prosesi kirab ini bukan sekadar parade budaya, tetapi juga menjadi wujud penghormatan terhadap leluhur dan sebagai sarana mempererat hubungan antarwarga dalam semangat kebersamaan. Secara umum, acara ini adalah kirab dan doa bersama yang diikuti masyarakat Kampung Sudiroprajan.
Karnaval ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang warisan budaya Solo yang kaya, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang dan merasakan suasana budaya yang kental di kota ini.
Selain itu, bazar UMKM menjadi salah satu elemen penting dalam acara ini.
Di bazar ini, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Solo dan sekitarnya dapat memamerkan produk-produk lokal mereka, mulai dari kerajinan tangan, makanan khas, hingga berbagai barang seni yang memiliki nilai budaya tinggi.
Sumber:
- “SINAR LAMPION DI KOTA BENGAWAN” TRADISI IMLEK SEBAGAI AKULTURASI BUDAYA DI SURAKARTA (1999-2019)
- Umbul Mantram: Pembuka Meriah Rangkaian Grebeg Sudiro di Solo Diwarnai Juga Kirab Budaya dan Tradisi Lokal yang Memikat
- Umbul Mantram di Kota Solo, Acara Tahunan yang Penuh Toleransi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News