
nternet terus berkembang pesat, menghubungkan 5,52 miliar orang di seluruh dunia—sekitar 67,5% dari populasi global. Perannya kini semakin tak tergantikan dalam komunikasi, bisnis, dan akses informasi.
Internet seluler menjadi pendorong utama revolusi digital ini, memungkinkan lebih dari separuh populasi dunia tetap terhubung melalui smartphone. Meskipun kecepatan internet seluler terus meningkat, kesenjangan kualitas koneksi masih nyata, dengan beberapa negara unggul sementara yang lain tertinggal. Tren ini terus membentuk ekonomi global dan dinamika sosial.
Perbedaan kecepatan internet antarnegara tetap signifikan, dengan Timur Tengah dan Asia memimpin dalam koneksi tercepat. Peringkat ini lebih dari sekadar angka—ia mencerminkan kualitas layanan, kemajuan teknologi, dan pengalaman pengguna dalam mengakses internet secara global.
Berdasarkan data Global Relocate, berikut daftar negara dengan kecepatan internet tercepat dan terlambat di dunia.
10 Negara dengan Kecepatan Internet Tercepat di Dunia
Negara | Kecepatan Internet (Mbps) |
---|---|
Qatar | 286,42 |
Uni Emirat Arab | 284,21 |
Kuwait | 216,96 |
Korea Selatan | 173,95 |
Denmark | 157,94 |
China | 144,85 |
Norwegia | 141,40 |
Islandia | 136,91 |
Belanda | 134,15 |
Arab Saudi | 125,19 |
Menurut Global Relocate, Qatar memiliki internet tercepat di dunia dengan rata-rata 286,42 Mbps, berkat investasi besar dalam infrastruktur telekomunikasi dan pengembangan 5G.
Arab Saudi menutup daftar 10 besar dengan kecepatan 125,19 Mbps, sejalan dengan ambisi digitalnya dalam Visi 2030.
10 Negara dengan Kecepatan Internet Terlambat di Dunia
Negara | Kecepatan Internet (Mbps) |
---|---|
Timor-Leste | 3,34 |
Kuba | 3,84 |
Afghanistan | 5,07 |
Sudan | 7,50 |
Tajikistan | 8,14 |
Haiti | 8,38 |
Yaman | 8,87 |
Bolivia | 9,92 |
Venezuela | 11,43 |
Belarus | 11,86 |
Di sisi lain, beberapa negara masih menghadapi kecepatan internet yang sangat lambat akibat terbatasnya infrastruktur, tantangan ekonomi, atau konflik yang sedang berlangsung. Timor-Leste memiliki internet paling lambat di dunia, disusul oleh Kuba dan Afghanistan, yang semuanya mengalami hambatan besar dalam pengembangan telekomunikasi.
Negara lain dalam daftar ini termasuk Sudan, Tajikistan, Haiti, Yaman, Bolivia, dan Venezuela. Faktor seperti kemiskinan, konflik, dan bencana alam telah menghambat pertumbuhan infrastruktur digital di negara-negara tersebut.
Sementara itu, Belarus menutup daftar ini, di mana kontrol ketat pemerintah terhadap layanan telekomunikasi turut membatasi kecepatan internet di negara tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News