
Keju merupakan salah satu olahan makanan yang berasal dari fermentasi susu. Tahukah Kawan bahwa di daerah Sumatra Utara juga ada satu kuliner yang mirip dengan keju dan berasal dari fermentasi susu kerbau yang bernama dali ni horbo?
Dali ni horbo menjadi salah satu kuliner khas Batak yang bisa Kawan jumpai di daerah Sumatra Utara. Kuliner yang satu ini bisa Kawan jumpai hampir di setiap warung makan Batak yang ada di daerah tersebut.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait kuliner khas Batak yang satu ini? Simak ulasan lengkap terkait dali ni horbo dalam artikel berikut.
Mengenal Dali ni Horbo
Dali ni horbo merupakan kuliner khas yang berasal dari susu kerbau. Susu kerbau ini diolah secara tradisional dan diproses menjadi makanan tradisional yang satu ini.
Makanan yang juga dikenal dengan nama bagot ni horbo tersebut merupakan makanan khas masyarakat Batak Toba. Di Sumatra Utara, Kawan bisa menemukan makanan tradisional ini daerah Tapanuli.
Umumnya makanan tradisional ini dijual di onan atau pasar yang ada di daerah Tapanuli. dali ni horbo menjadi kuliner khas yang banyak dijual oleh para penjual yang berdagang di pasar tradisional.
Dilansir dari laman Mongabay, terdapat dua jenis kerbau yang diambil susunya untuk diolah menjadi makanan tradisional tersebut. Jenis kerbau pertama yang digunakan adalah kerbau sungai.
Sementara itu, jenis kedua adalah kerbau sawah. Proses pemerahan kerbau untuk makanan ini juga memiliki aturannya tertentu.
Susu yang diperah hanya pada satu dari empat puting yang ada di kerbau. Hal ini bertujuan agar tiga puting lainnya khusus digunakan untuk anak kerbau menyusui.
Selain itu, waktu pemerahan susu dilakukan pada saat pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Hal ini dilakukan agar proses pemerahan susu tidak mengganggu anak kerbau menyusui.
Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam
Tahukah Kawan bahwa ternyata dali ni horbo sudah eksis di tengah masyarakat Batak sejak ratusan tahun silam? Dikutip dari laman Indonesia.go.id, makanan tradisional ini bahkan diketahui sudah ada sejak komunitas Batak pertama kali terbentuk.
Keberadaan dali ni horbo sudah menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat Batak. Cara mengolah susu kerbau menjadi kuliner khas ini juga diturunkan secara turun temurun.
Dulunya makanan tradisional ini menjadi salah satu hidangan utama di warung makan yang ada di daerah tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, dali ni horbo sudah mulai jarang dijumpai.
Turunnya jumlah peternak kerbau turut memengaruhi keberlangsungan makanan tradisional tersebut. Hal inilah yang membuat mengapa dali ni horbo sudah mulai jarang dijumpai pada saat ini, tidak seperti beberapa periode waktu lalu.
Kaya akan Kandungan Gizi
Sama seperti olahan susu pada umumnya, dali ni horbo juga menjadi salah satu makanan yang kaya akan kandungan gizi. Hal ini membuat setiap penikmat kuliner tradisional tersebut bisa mendapatkan manfaat ketika mengonsumsinya.
Terdapat beberapa kandungan gizi yang ada dalam makanan tradisional khas Batak tersebut, seperti lemak, karbohidrat, hingga protein. Apalagi proses pembuatan dali ni horbo yang masih tradisional dan tidak menggunakan tambahan bahan kimia membuat kandungan gizi yang ada di dalam kuliner tersebut masih terjaga.
Dalam pembuatannya, air susu kerbau yang sudah diperah biasanya akan direbus selama lebih kurang sepuluh menit. Dalam proses ini air susu kerbau biasanya juga akan ditambahkan air nanas dan daun pepaya.
Nantinya air susu kerbau tersebut akan mengental seperti tahu. Setelah masak, dali ni horbo bisa langsung disajikan dan disantap.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News