
Oarfish (Regalecus glesne) adalah salah satu ikan laut dalam yang paling misterius dan menarik perhatian.
Ikan ini sering disebut sebagai “ikan kiamat” karena kemunculannya di permukaan laut kerap dikaitkan dengan mitos atau pertanda bencana alam, seperti gempa bumi atau tsunami.
Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat, kepercayaan ini telah menjadi bagian dari cerita rakyat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Mengenal Ikan Oarfish
Oarfish adalah ikan bertulang terpanjang di dunia, dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 11 meter atau lebih. Ikan ini termasuk dalam famili Regalecidae dan sering ditemukan di perairan tropis dan subtropis.
Oarfish memiliki tubuh pipih dan memanjang, serta sirip dorsal yang membentang sepanjang tubuhnya. Nama “oarfish” berasal dari bentuk siripnya yang menyerupai dayung (oar dalam bahasa Inggris).
Ciri Fisik Oarfish
Oarfish memiliki ciri fisik yang unik dan mudah dikenali. Tubuhnya ramping dan memanjang, dengan warna perak keemasan dan garis-garis merah atau oranye di sepanjang tubuh. Sirip dorsalnya berwarna merah muda dan membentang dari kepala hingga ekor.
Oarfish tidak memiliki sisik seperti ikan pada umumnya, melainkan lapisan kulit yang licin dan mengkilap. Selain itu, ikan ini memiliki mata besar dan mulut kecil yang tidak memiliki gigi tajam, karena mereka bukan predator aktif.
Habitat dan Makanan Oarfish
Oarfish hidup di perairan dalam, biasanya pada kedalaman 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut. Mereka jarang terlihat oleh manusia karena habitatnya yang jauh dari jangkauan aktivitas manusia.
Oarfish adalah hewan pemakan plankton, udang kecil, dan ikan-ikan kecil. Mereka menggunakan sirip panjangnya untuk berenang secara vertikal di dalam air, yang membantu mereka menangkap makanan dengan lebih efisien.
Baca juga Apa Itu Anglerfish? Ikan Menyeramkan yang Viral, Bikin Warga TikTok Nangis
Mengapa oarfish disebut ikan kiamat?
Kemunculan oarfish di permukaan laut sering dikaitkan dengan mitos atau pertanda bencana alam, seperti gempa bumi atau tsunami.
Kepercayaan ini berasal dari cerita rakyat Jepang, di mana oarfish dikenal sebagai “Ryugu no Tsukai” atau “Pesan dari Istana Dewa Laut.” Menurut legenda, oarfish muncul ke permukaan untuk memperingatkan manusia tentang bencana yang akan datang.
Meskipun demikian, para ilmuwan menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menghubungkan kemunculan oarfish dengan bencana alam.
Kemunculan mereka lebih mungkin disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti perubahan suhu air atau kondisi kesehatan ikan itu sendiri.
Kemunculan oarfish di Indonesia
Di Indonesia, kemunculan oarfish pernah dilaporkan di beberapa daerah, seperti di perairan Sulawesi dan Maluku.
Pada tahun 2020, seekor oarfish ditemukan terdampar di pantai di Sulawesi Tengah, yang kemudian memicu kekhawatiran masyarakat setempat.
Meskipun tidak ada bencana besar yang terjadi setelah kemunculannya, kejadian ini kembali mengingatkan kita akan mitos yang melekat pada ikan ini.
Baca juga Ikan Mungil Berukuran Kurang dari 1 Sentimeter Ini Hidup di Rawa-rawa Sumatra
Referensi:
- Roberts, T. R. (2012). Systematics, Biology, and Distribution of the Species of the Oceanic Oarfish Genus Regalecus (Teleostei, Lampridiformes, Regalecidae). Memoires du Museum National d’Histoire Naturelle.
- Smith, D. G. (2010). Regalecus glesne: Giant Oarfish. FishBase.
- National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). (2019). Deep-Sea Fish: Oarfish. NOAA Fisheries.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News