
PT Peduli Alam Nusantara (Plana) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan daur ulang sampah plastik serta sekam menjadi kayu bernama Plana Wood. Mereka sudah mengembangkan produk tersebut sejak tahun 2017.
Co-Founder dan Chief of Sustainability & Relation Officer Plana, Joshua Christopher Chandra mengungkapkan ide awal bisnisnya adalah untuk mengurangi timbunan sampah plastik maupun penebangan pohon. Hingga menjadi bahan konstruksi material yang bisa dipakai lama.
“Kami mau melihat bagaimana kami bisa me-recycle plastik yang unsurnya tidak terurai bisa jadi kekuatan, salah satu contohnya adalah di bahan bangunan. Jadi kami buat konstruksi material yang bisa dipakai lama dan bukan single use,” ujar Joshua dalam acara site visit yang digelar Bank DBS Indonesia di Tangerang, Banten, Rabu (5/2/2025).
DBS Indonesia dan FoodCycle Salurkan Lebih dari 650 Ribu Paket Makanan ke 53 Ribu Masyarakat Rentan
Dikatakan oleh Joshua, Plana Wood menggunakan komposisi 30 persen sampah plastik, 60 persen sekam, dan 10 persen aditif. Satu Plana Wood decking setara dengan 2,4 kilogram (kg) sampah plastik serta 4,8 kg sekam padi.
Menurut dia, plastik cacah dibeli dari pemulung ataupun pengepul di sekitar Tangerang, dengan harga Rp 15.000 per kg. Sementara itu sekam biasanya didapatkan dari petani di beberapa wilayah termasuk Desa Babakan Lama, Banten seharga Rp 1.000 per kg.
“Anggap satu karung itu misalnya 50 kg, kami kasih Rp 50.000 ke mereka, delivery pun kami yang tanggung. Jadi mereka sudah dapat (penghasilan) bersih, dibandingkan (sekam) mereka bakar,” jelas dia.
Lakukan riset lima tahun
Joshua mengungkapkan sebelum mendirikan Plana, mereka melakukan riset dan pengembangan (R&D) selama sekitar lima tahun. Riset ini, lanjutnya mencakup volume limbah plastik dan sekam padi yang terbuang hingga proses produksi dari polymer injection, plastic injection, ke komposit dari plastik.
“Dari situlah kami menemukan plastik komposit dari sekam padi dan sampah plastik yang menjadi ciri khas Plana. Kami memanfaatkan hasil riset ini untuk menyusun perencanaan bisnis yang juga memperhatikan dampak keberlanjutan,” katanya.
TBS Raih Pendanaan Rp241 Miliar dari DBS Indonesia dan ADB untuk Genjot Pengadaan Motor Listrik
Sebelumnya, Plana juga kerap menemukan petani yang membakar sisa sekam padi yang menimbulkan polusi di lingkungan serta efek Gas Rumah Kaca yang beracun. Masalah ini yang kemudian Plana coba atasi, dengan memberikan edukasi terkait pentingnya udara bersih dan menjaga lingkungan.
Dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petani, mereka juga memiliki ilmu baru untuk menangani sampah padi, serta mendapatkan penghasilan dengan menjualnya ke jejaring Plana.
Dapat hibah
Karena visinya akan keberlanjutan, Plana berhasil menerima dana hibah dari DBS Foundation Grant Award 2023, setelah bersaing dengan lebih dari 1.000 pelamar dari enam negara di Asia.
“Dukungan dari DBS Foundation memungkinkan kami untuk meningkatkan skala produksi dan efisiensi di pabrik, sekaligus memperoleh sertifikasi dan hak paten yang diperlukan,” ucapnya.
“Dengan langkah ini, kami dapat memperkuat reputasi PlanaWood dan PlanaBrick serta membuka peluang ekspansi ke pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” sambungnya.
Kamu Sandwich Generation yang Ingin Punya Bisnis? Intip 5 Tips Atur Keuangan dari Bank DBS Indonesia!
Sepanjang tahun 2024, Plana berhasil mengolah 90 ton sampah plastik dan sekam padi. Dengan ini, Plana juga turut berkontribusi pada pemberdayaan petani lokal.
Setiap kilogram beras menghasilkan sekitar 600-700 gram sekam padi, yang dengan panen 3-4 kali setahun menghasilkan jumlah limbah yang signifikan yang biasanya hanya dibakar oleh petani. Namun, kali ini petani dapat menjual sekam padi tersebut ke Plana untuk diolah sehingga membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kisah perjalanan Plana sangat menginspirasi dan menjadi sebuah ‘spark’ atau semangat dari sekumpulan anak muda yang memiliki kepedulian tinggi akan keberlanjutan. Dengan adanya organisasi seperti Plana, kami berharap semakin banyak pelaku bisnis yang beralih menjadi wirausaha sosial, mencari solusi untuk masalah sosial dan lingkungan yang mendesak. Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation selalu siap untuk mendukung mereka dalam mempercepat dampak positif yang diciptakan, karena merekalah agen perubahan yang membangun masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” kata Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News