Posted on Leave a comment

KUBET – Thailand Terapkan Aturan Baru untuk Wisatawan, Berlaku Mulai 1 Mei

images info

Mulai 1 Mei 2025, Thailand akan menerapkan kebijakan baru yang mewajibkan seluruh wisatawan internasional untuk mengisi formulir digital TM6 sebelum memasuki negara tersebut.

Aturan ini berlaku bagi pelancong yang tiba melalui udara, darat, maupun laut, dengan pengecualian hanya bagi pemegang paspor Thailand. Formulir TM6, yang akan segera tersedia secara online, dapat diakses gratis.

Menurut Mongkon Wimonrat, Wakil Sekretaris Tetap Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, formulir ini wajib diisi oleh semua wisatawan non-Thailand, termasuk pemegang visa turis, visa jangka panjang, serta mereka yang masuk dengan program bebas visa. Formulir ini akan mengumpulkan informasi detail wisatawan, termasuk alamat tujuan mereka di Thailand.

Aturan ini berlaku tanpa pengecualian, termasuk bagi pemegang izin re-entry dan wisatawan dari 93 negara yang sebelumnya dapat tinggal hingga 60 hari tanpa dokumen tambahan. Semua pelancong non-Thailand wajib mematuhi ketentuan ini sebagai bagian dari prosedur masuk terbaru Thailand.

TM6 Kembali dengan Versi Digital

Sebelumnya, formulir TM6 digunakan dalam format fisik, tetapi dihentikan pada Juli 2022 untuk meningkatkan daya tarik Thailand bagi wisatawan internasional.

Sebelumnya, formulir ini diberikan kepada penumpang sebelum kedatangan di Thailand, namun sering kali diisi terburu-buru, sehingga menyulitkan petugas imigrasi dalam membaca informasi. Selain itu, data dari formulir fisik tidak terintegrasi dalam sistem imigrasi, sehingga kurang efisien.

Kini, TM6 kembali dalam format digital, menggantikan sistem manual yang memakan waktu. Dengan pengisian secara online sebelum perjalanan, proses masuk ke Thailand diharapkan menjadi lebih efisien dan terintegrasi dengan prosedur imigrasi.

Meningkatkan Sistem Pemantauan Wisatawan

Kebijakan baru ini bertujuan untuk memantau keberadaan wisatawan asing, mempercepat proses kedatangan, serta menyediakan data alamat yang dapat digunakan dalam keadaan darurat. Wisatawan yang tidak memperbarui alamat mereka di Thailand berpotensi menghadapi sanksi, meskipun aturan ini masih dalam pembahasan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Macet Parah! Kota-Kota dengan Lalu Lintas Terburuk di Asia Tenggara 2024

images info

Kemacetan lalu lintas telah menjadi tantangan utama di banyak kota besar, memengaruhi mobilitas, produktivitas, dan kualitas hidup penduduk. Pertumbuhan populasi, peningkatan jumlah kendaraan, dan infrastruktur yang kesulitan mengikuti perkembangan adalah faktor utama yang memperburuk kondisi lalu lintas.

Laporan terbaru dari TomTom Traffic Index memberikan wawasan tentang kondisi lalu lintas di 500 kota di 62 negara. Menggunakan Floating Car Data (FCD), indeks ini menawarkan analisis mendalam tentang waktu perjalanan rata-rata dan tingkat kemacetan di berbagai kota sepanjang tahun 2024.

Studi ini mempertimbangkan dua faktor utama yang memengaruhi waktu perjalanan: faktor statis seperti infrastruktur jalan dan batas kecepatan, serta faktor dinamis seperti kemacetan, pemeliharaan jalan, dan kondisi cuaca.

Dengan memproses data dari lebih dari 737 miliar kilometer perjalanan, laporan ini memberikan gambaran tentang bagaimana kemacetan berkembang di kota-kota di seluruh dunia.

Alih-alih mencakup semua kota dalam daftar, analisis ini fokus pada Asia Tenggara. Berikut adalah peringkat Kota dengan Kemacetan Terburuk di Asia Tenggara (TomTom Traffic Index 2024):

Peringkat Kota Negara Waktu Tempuh Rata-rata per 10 km
1 Davao City Filipina 32 menit 59 detik
2 Bandung Indonesia 32 menit 37 detik
3 Manila Filipina 32 menit 10 detik
4 Medan Indonesia 32 menit 3 detik
5 Caloocan Filipina 30 menit 44 detik
6 Ha Noi Vietnam 30 menit 28 detik
7 Ho Chi Minh Vietnam 30 menit 14 detik
8 Palembang Indonesia 27 menit 55 detik
9 Surabaya Indonesia 26 menit 59 detik
10 George Town Malaysia 26 menit 36 detik
11 Jakarta Indonesia 25 menit 31 detik
12 Hat Yai Thailand 24 menit 12 detik
13 Chiang Mai Thailand 23 menit 31 detik
14 Kota Bharu Malaysia 22 menit 30 detik
15 Khon Kaen Thailand 22 menit 19 detik
16 Bangkok Thailand 21 menit 51 detik
17 Ipoh Malaysia 21 menit 48 detik
18 Nakhon Ratchasima Thailand 20 menit 57 detik
19 Singapura Singapura 20 menit 16 detik
20 Johor Bahru Malaysia 19 menit 58 detik
21 Kuala Lumpur Malaysia 17 menit 26 detik
22 Seberang Perai Malaysia 14 menit 30 detik
23 Da Nang Vietnam 14 menit 7 detik
24 Klang Malaysia 13 menit 9 detik
25 Kajang Malaysia 12 menit 33 detik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Durasi Puasa di Indonesia Cenderung Pendek, tapi Kenapa Negara Dekat Kutub Justru Sangat Lama?

images info

Kawan GNFI, puasa Ramadan di Indonesia umumnya berdurasi tidak terlalu panjang, yakni 12,5 jam hingga 13 jam saja per harinya. Namun, tahukah Kawan, kenapa waktu puasa Indonesia cenderung pendek dan sama setiap tahunnya?

Durasi puasa di Indonesia tergolong pendek dan cepat karena letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa. Negara yang terletak di garis khatulistiwa sangat lumrah memiliki waktu atau panjang puasa yang stabil tiap tahunnya.

Garis lintang menentukan waktu terbit dan terbenamnya matahari. Indonesia berada di antara 6° LU-11° LS yang membuat Indonesia menjadi negara tropis. Garis lintang Indonesia ini termasuk rendah. Hal ini mengakibatkan Indonesia memiliki suhu panas dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.

Berbeda dengan Indonesia yang memiliki waktu puasa pendek, Nuuk, sebuah kota di Greenland yang dekat dengan Kutub Utara justru memiliki durasi puasa yang sangat panjang. Tahun 2025, Nuuk memiliki durasi puasa terpanjang hingga 16 jam 26 menit!

Nuuk memiliki garis lintang antara 64°10′ LU. Kota ini berada di garis lintang tinggi. Semakin tinggi garis lintang, semakin dingin suhu wilayahnya. Nah, uniknya, Nuuk juga didapuk sebagai ibu kota paling utara di dunia, di mana suhu dinginnya juga cukup ekstrem karena dekat dengan wilayah kutub.

Saat musim panas, wilayah di area dekat Kutub Utara akan mengalami siang yang lebih lama. Sebaliknya, saat musim dingin, siang akan menjadi lebih pendek.

Kawan GNFI, perbedaan durasi puasa ini disebabkan oleh rotasi bumi dan kemiringan sumbu bumi pada bidang orbitnya. Menukil dari sos-jordan.org, semakin dekat dengan Kutub Utara, maka waktu puasanya akan semakin panjang.

Mengulik Alasan Mengapa Awal Ramadan di Indonesia dan Arab Saudi Sering Tak Sama

Bagaimana Puasa di Negara dengan Durasi Waktu yang Sangat Panjang?

Bagi Indonesia yang berada di ‘lingkar’ khatulistiwa, durasi puasa bukan menjadi masalah serius. Masyarakat selalu berpuasa dalam kurun waktu yang sama setiap tahunnya.

Namun, negara-negara Arktik, seperti Greenland, Islandia, Alaska, hingga Norwegia yang berada di dekat Kutub Utara memiliki kesenjangan waktu antara siang dan malam yang besar.

Saat musim panas, matahari di lingkar utara nyaris tidak pernah tenggelam. Bahkan, Muslim Greenland pernah berpuasa hingga 20 jam pada edisi Ramadan tahun 2021 silam.

Melansir dari metrouniv.ac.id milik IAIN Metro Lampung, negara-negara di area utara memang memiliki rata-rata waktu puasa di atas 15 jam. Lalu, apakah mereka harus selalu berpuasa dalam durasi yang sangat panjang setiap hari?

Jawabannya, tidak. Masyarakat Arktik diperbolehkan mengikuti jam salat dan puasa yang berlaku di negara yang dekat dengan mereka. Artinya, mereka bisa menyesuaikan dengan jam waktu salat, sahur, dan berbuka dari negara yang memiliki ‘keseimbangan’ waktu antara malam dan siang hari.

Selain itu, mereka juga dapat menyesuaikan kadar waktu puasanya dengan Makkah atau Madinah. Apabila Makkah atau Madinah sudah berbuka, maka mereka juga diperbolehkan untuk berbuka.

Namun, dijelaskan juga bahwa masyarakat tetap diperbolehkan untuk berpuasa dengan mengikuti jam waktu yang sesuai di negaranya, meskipun harus berpuasa hingga lebih dari 15 jam, atau bahkan 22 jam.

Keren! Prestasi Gemilang Putri Handayani, Taklukkan Puncak Gunung Vinson di Antartika

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Hadirkan Praktisi Humas, GoodTalk Off-air Bahas Tarik-menarik antara Viralitas dan Reputasi

images info

Di era digital, informasi bisa menyebar begitu cepat berkat teknologi. Viralitas pun memberi peluang besar untuk membuat pesan kita menjangkau sebanyak mungkin orang, tetapi sekaligus juga bisa menjadi ancaman serius bagi perusahaan atau organisasi. Diskusi mengenai hal tersebut tersaji dalam GoodTalk Off-air bertajuk “Viralitas vs Reputasi: Menimbang Batas Etika dalam Komunikasi Publik” yang digelar di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Dalam acara yang terselenggara lewat Good News From Indonesia (GNFI) dengan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) tersebut, GoodTalk Off-air kali ini menghadirkan tiga narasumber yang membahas bagaimana perusahaan dan organisasi mengelola komunikasi di tengah derasnya arus informasi dan opini. Banyak yang sukses membangun narasi dan menjaga kredibilitas. Di sisi lain, tidak sedikit yang terjebak dalam krisis akibat strategi komunikasi yang kurang tepat. Ketiganya adalah Ketua Bidang International Relations Perhumas dan Head of Corporate Affairs GoTo Financial, Audrey Progastama Pretiny, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, serta Associate Professor Public Policy and Management Monash University, Ika Idris. 

Di GoWork Plaza Indonesia yang menyajikan ruang kerja fleksibel dan premium dengan berbagai fasilitas mulai dari meeting room sampai studio podcast, acara dimulai dengan pemaparan dari Audrey mengenai pentingnya komunikasi krisis serta bagaimana langkah yang tepat untuk menanganinya. Menurutnya, tanpa kemampuan menangani isu secara mumpuni, suatu krisis dapat berdampak pada rusaknya reputasi suatu brand, sementara membangunnya kembali tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Dampaknya cukup serius. Pertama, reputasi bisa langsung rusak karena kepercayaan pelanggan menurun. Kemudian biasanya kalau brand tidak mampu menangani krisis dengan baik, akan berdampak pada reputasi brand tersebut dalam jangka panjang.” ujar Audrey.

Dengan reputasi yang rusak, roda bisnis perusahaan pun sangat mungkin ikut terdampak negatif. Bentuk dari wujud dampak negatif itu pun beragam, mulai dari aksi boikot, penurunan penjualan secara drastis, bahkan tuntutan hukum. Untuk itulah, dibutuhkan strategi jitu untuk menangani krisis sekaligus menyelamatkan reputasi brand.

Audrey mengingatkan bahwa cara menangani krisis tak selalu sama. Setiap krisis memiliki penyebab dan konsekuensinya yang juga berbeda, demikian pula dengan tempat kemunculannya, baik  itu di media sosial maupun lapangan. Kendati demikian, terdapat tiga hal yang menjadi golden rules yang perlu diterapkan para praktisi kehumasan untuk setiap jenis krisis, yakni speed and accuracy, transparency and empathy, serta accountability.

Prinsip speed and accuracy berarti praktisi PR perlu menanggapi isu yang beredar secara cepat dengan memberikan fakta-fakta yang tepat. Sementara itu, transparency and empathy bermakna praktisi HR perlu bersikap terbuka dan menaruh empati terhadap pihak-pihak yang terlibat. Kemudian dengan accountability, suatu brand harus menunjukkan tanggung jawab dan upaya-upaya perbaikan.

Terkadang, praktisi kehumasan harus menemui kenyataan bahwa reputasi brand sudah terlanjur tidak sebaik yang diharapkan. Itulah yang dialami oleh Danang. Ia membagi pengalamannya dalam melakukan kerja kehumasan di tengah banyaknya orang yang memberi label negatif terhadap brand yang dikelolanya.

Sebagai praktisi kehumasan, Danang dan timnya bergerak untuk memetakan masalah yang ada, mulai dari karakteristik industri penerbangan, karakteristik isu yang kerap tersebar, hingga potensi krisis yang bisa saja muncul. Dari pengalamannya, Danang juga mengemukakan apa yang disebutnya sebagai seni menghadapi krisis. Itulah “senjata” yang digunakan pria berkacamata tersebut sebagai solusi.

Seni menghadapi krisis versi Lion Air yang pertama adalah menyederhanakan birokrasi. “Terlalu banyak orang, ada sisi positif, ada sisi negatif. Karena masing-masing ada pendapat, membuat pusing.” kata Danang.

Kemudian, seni menghadapi krisis yang kedua adalah memperhatikan sejumlah aspek dalam pesan yang disampaikan. Aspek-aspek yang dimaksud adalah sumber, siapa yang menyampaikan, isi pesan, serta cara penyampaiannya. Untuk itu, praktisi kehumasan harus cermat dalam memilih sosok juru bicara sampai gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu kepada publik.

“Kalau yang ngomong artis, followers-nya gede, dia ngomong hal yang nggak penting pun bisa jadi besar.” papar Danang mencontohkan.

Sementara itu, seni menghadapi krisis nomor tiga adalah menyiapkan narasi dan storytelling. Meski terlihat mudah, tantangan bisa muncul saat praktisi kehumasan harus menjelaskan hal teknis dengan bahasa yang mudah dipahami, juga menerjemahkan bahasa asing ke Bahasa Indonesia agar berbagai istilah bisa disampaikan tanpa ada yang meleset maknanya. Soal ini, Danang memberi contoh saat timnya harus menjelaskan insiden tabrakan antara burung dengan pesawat terbang kepada publik.

“Hal sepele kayak bird strike, tabrakan dengan burung. Netizen menyalahkan pesawat atau burung? Tetapi pesawat ditabrak burung, pesawatnya yang penyok.” ujar Danang.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan para praktisi kehumasan, upaya menyebarkan pesan hingga viral hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang baik dan beretika. Bagi Ika Idris, penting untuk menjaga agar persuasi yang dilakukan terutama lewat konten media sosial tidak berubah menjadi koersi, apalagi manipulasi yang pada intinya sama-sama memaksa publik untuk hanya menerima opini tunggal tanpa terbuka pada opini lainnya.

Kerja kehumasan perlu mendukung terciptanya iklim demokratis. Artinya, harus ada ruang untuk menampung suara-suara dari pihak yang terdampak oleh kebijakan perusahaan atau organisasi. Humas tidak sepatutnya menutup pintu terhadap berbagai opini yang muncul.

“Dia bisa mendukung organisasi atau perusahaan kalau bisa mengenali suara dari vulnerable stakeholders. Stakeholders yang penting, tetapi tidak punya akses ke media. Kalau ada kebijakan atau policy, dia yang kena dampaknya duluan.” lanjut Ika

Demi terciptanya iklim kehumasan yang demokratis, Ika sangat menyarankan agar praktisi kehumasan menghindari upaya mempersuasi publik  lewat cara-cara yang mengarah kepada pembungkaman opini masyarakat, misalnya penggunaan buzzer media sosial yang secara agresif menyerang pihak-pihak yang memiliki opini tertentu. 

“Kalau anda mengatakan seolah-olah ruang ini terbuka untuk opini dan pilihan yang lain padahal anda mem-pressure pilihan-pilihan itu, di situ sebenarnya sudaH terjadi aspek manipulasi.” pungkas Ika.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Ada Belasan Ribu Pendaftar, Ini Saran Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards ke-15: Be Original

images info

Astra kembali menyelenggarakan SATU Indonesia Awards yang pada tahun merupakan edisi ke-16. Gelaran yang sudah dilaksanakan pada tahun 2010 ini memberikan kesempatan anak muda agar menelurkan program inovatif.

Irfan Y. Pratama, salah satu penerima Apresiasi 15th SATU Indonesia Awards 2024 Bidang Teknologi menceritakan pengalamannya menjadi penerima apresiasi. Bagi Irfan, apresiasi dari Astra ini membuat perusahaannya terus berkembang.

“Yang paling pertama, benefit yang aku rasakan adalah ekosistemnya Astra itu ikut ngebantu growth-nya awal-awal. Itu pertama, ikut ngebantu growth-nya program yang aku bawa,” tutur Irfan di Menara Astra, Jakarta Pusat, Jumat (28/2).

Dirinya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dewan juri yang masih memperhatikan perusahaannya setelah gelaran berakhir. Sehingga perusahaannya terus berkembang hingga saat ini.

“Terus yang kedua, judges (dewan juri) ini berperan sangat penting banget ketika kita sudah selesai apresiasi, kita jadi kenal baik sama judges-nya. Dan mereka juga gak ragu untuk kolaborasi sama kita karena sudah terpilih dari berapa tadi? Hampir 17 ribu gitu ya,” sambungnya.

Kesempatan anak muda

Irfan memberikan pesan kepada para pendaftar Satu Indonesia Awards untuk fokus terhadap program yang akan dibawakan serta selalu menjadi diri sendiri.

“ Tips and trick buat para pendaftar. Be original aja. Fokus dengan program yang kalian punya gitu ya. Jadi jangan jadi orang lain, Tapi, percaya sama program yang kalian bawa sekarang,” tuturnya.

Head of Brand Communications Astra, Yudha Prasetya menjelaskan ajang ini menjadi kesempatan yang diberikan Astra kepada anak muda Indonesia untuk berkontribusi pada masyarakat sekitarnya.

“Kita ingin mengajak seluruh anak-anak muda Indonesia untuk bersama-sama bergerak bersama-sama dengan hasrat untuk memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitarnya,” tutur Yudha dalam sambutannya.

Astra percaya bahwa kunci masa depan Indonesia berada di tangan anak muda. Dengan itu, Yudha mengatakan, setiap tahunnya Astra secara konsisten mencari anak muda untuk dibina dalam berkarya.

“Jadi, karena kalau kita ngomongin masa depan, kalau bukan generasi muda ini, oh siapa lagi? Makanya kita juga dari Astra secara konsisten terus mencari anak muda setiap tahunnya. Kita cari, dan nggak cuma cari dapat kita tinggalin, tapi juga kita dengar,” ujar dia.

Puluhan ribu pendaftar

Dewan Juri Satu Indonesia Awards, Dian Sastrowardoyo berharap pada tahun ini peserta semakin bertambah. Pada tahun lalu, ada 16 ribu peserta yang mendaftar.

“Harapannya semakin banyak pendaftar, tahun lalu ada lebih dari 16.000 yang ikut, tahun ini semoga lebih banyak dari tahun lalu,” ungkap Dian.

Kegiatan yang mengusung tema “Satukan Gerak, Terus Berdampak” akan dibuka dari 28 Februari – 28 Juli 2025. Ada lima kategori utama bidang inovasi yang diperlombakan seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

“Satukan Gerak, Terus Berdampak menjadi simbol semangat kami untuk berkolaborasi dan mempercepat pembangunan bangsa,” kata Head of Corporate Communications Astra International, Boy Kelana Soebroto, dalam acara Kick Off 16th SATU Indonesia Awards 2025 di Jakarta, Jumat.

Sejak pertama kali digelar pada 2010, menurut dia, program ini telah memberikan apresiasi kepada 726 anak muda, dengan 97 penerima di tingkat nasional dan 629 di tingkat provinsi.

“Banyak dari mereka yang kini berkontribusi dalam berbagai kegiatan dan berdampak langsung kepada masyarakat,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Percaya Anak Muda Bisa Berikan Hal Positif, Astra Kembali Selenggarakan Satu Indonesia Awards ke-16

images info

Astra kembali menyelenggarakan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang pada tahun ini memasuki tahun pelaksanaan keenam belas. Hal ini sebagai komitmen dan wujud nyata Astra dalam mengapresiasi dan mendukung kontribusi generasi muda Indonesia.

Pembukaan rangkaian kegiatan ditandai dengan seremoni Kick Off 16th SATU Indonesia Awards 2025 yang dilaksanakan pada hari ini (28/2) di Menara Astra, Jakarta.

Bertema “Satukan Gerak, Terus Berdampak”, melalui Kick-Off 16th SATU Indonesia Awards 2025 Astra secara resmi akan menjaring generasi muda yang telah memberikan manfaat untuk lingkungan sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi yang tersebar di seluruh Indonesia yang dimulai sejak tanggal 28 Februari 2025 hingga 28 Juli 2025.

“Astra percaya bahwa generasi muda adalah pendorong utama perubahan yang sangat diperlukan dalam masyarakat kita. Dengan tema ‘Satukan Gerak, Terus Berdampak’ pada SATU Indonesia Awards tahun ini,” jelas Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.

Riza menyatakan bahwa Astra berkomitmen untuk memberi dukungan kepada anak-anak muda yang berani berinovasi dan berkontribusi dalam berbagai sektor kehidupan. Dirinya menekankan Astra ingin menciptakan ruang bagi setiap individu untuk dapat saling menginspirasi dan berkolaborasi, menyatukan langkah untuk mencapai dampak yang lebih besar.

Dengan semangat gotong royong, kita bisa mewujudkan harapan dan meletakkan fondasi bagi masa depan yang lebih baik bagi bangsa untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” paparnya.

Berbagi inspirasi

Pada acara Kick-Off 16th SATU Indonesia Awards 2025 yang diselenggarakan hari ini, Astra juga menghadirkan bincang inspiratif AstraTalks dengan narasumber Juri 16th SATU Indonesia Awards 2025 Dian Sastrowardoyo, Penerima Apresiasi 15th SATU Indonesia Awards 2024 bidang Teknologi Irfan Y. Pratama, serta Head of Brand Communications Astra Yudha Prasetya.

“Saya ingin menyampaikan pesan yang penuh semangat bahwa teruslah berbuat baik dan terlibat dalam kegiatan positif yang dapat membawa manfaat bagi sekitar kita. Karena setiap kontribusi yang kita berikan, itu sekecil apapun akan menambah warna dalam masyarakat dan memberikan dampak yang pastinya akan memberikan warna untuk definisi bangsa Indonesia,” kata Dian Sastrowardoyo.

Sementara itu Head of Brand Communications Astra International Yudha Prasetya menyatakan bahwa kemajuan teknologi dan informasi saat ini menjadi peluang untuk anak-anak muda. Mengingat belum banyak role model anak muda yang mampu memberikan pengalaman positif.

“Saya percaya lewat SATU Indonesia Awards ini Astra ingin memberikan lebih banyak lagi contoh-contoh anak muda yang bisa menjadi panutan atau role model untuk anak muda di zaman sekarang gitu,” ujar Yudha.

Dewan juri

Pada tahun 2024 jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards mencapai 16.775 atau naik 11,8% dari tahun 2023.

Berikut adalah dewan juri 16th SATU Indonesia Awards 2025:

  1. Prof. Nila Moeloek (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
  2. Prof. Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia),
  3. Prof. Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta),
  4. Ir. Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan),
  5. Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi),
  6. Arif Zulkifli (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk)
  7. Dian Sastrowardoyo (Pegiat Seni & Pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo),
  8.  Billy Boen (Founder Young On Top),
  9. Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra),
  10.  Diah Suran Febrianti (Head of Environment & Social Responsibility Astra)
  11. Raline Shah (Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital RI)

Berikut syarat dan ketentuan penerima apresiasi 16th SATU Indonesia Awards 2025:

1. Program diinisiasi oleh Individu atau kelompok.

2. Inisiator atau ketua kelompok maksimal berusia 35 tahun pada saat periode pendaftaran.

3. Inisiator atau ketua kelompok (satu orang) akan menjadi perwakilan atau representatif kegiatan dan tidak dapat digantikan.

4. Kegiatan harus orisinal.

⁠5. Kegiatan/program tidak terafiliasi dengan perusahaan, yayasan, atau institusi apapun.

⁠6. Kegiatan telah berlangsung minimal 1 tahun.

7. Kegiatan yang didaftarkan tidak pernah menerima manfaat dari Grup Astra.

8. Kegiatan yang didaftarkan belum pernah menerima penghargaan nasional/internasional.

9. Kegiatan yang diajukan selaras dengan aspek sustainability yang meliputi environmental, social, dan governance (ESG).

10. Bukan karyawan Grup Astra dan Mitra SATU Indonesia Awards.

11. Dapat mendaftarkan diri sendiri atau orang lain yang memenuhi persyaratan SATU Indonesia Awards.

Para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards berhak mendapatkan dana bantuan kegiatan Rp65 juta dan pembinaan kegiatan serta kesempatan untuk berkolaborasi bersama di Kampung Berseri Astra atau Desa Sejahtera Astra.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Mengulik Alasan Mengapa Awal Ramadan di Indonesia dan Arab Saudi Sering Tak Sama

images info

Penentuan awal bulan Ramadan selalu menjadi topik hangat tidak hanya bagi warga Indonesia, tetapi juga dunia. Semangat seluruh umat Muslim di seluruh dunia untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini sangat besar.

Awal puasa Ramadan di Indonesia sering berbeda-beda. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam menentukan awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

Tidak hanya itu, awal Ramadan di Indonesia pun sering tak sama dengan Arab Saudi. Negara di Timur Tengah ini memiliki peran penting dalam penentuan Ramadan, karena sering menjadi acuan bagi beberapa negara Muslim.

Secara sains, perbedaan awal Ramadan antara Indonesia dan Arab Saudi ini dikarenakan letak geografisnya yang berbeda. Letak Indonesia sebenarnya berada lebih ke timur dan dapat terlebih dahulu menetapkan awal bulan.

Akan tetapi, beberapa tahun belakangan, Arab Saudi justru lebih dahulu menetapkan tanggalan Idul Fitri dan Idul Adha. Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, menjelaskan jika perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan keputusan pemerintah masing-masing negara.

“Hal ini lebih disebabkan oleh perbedaan keputusan pemerintah masing-masing negara, bukan karena perbedaan metode hisab atau rukyat,” sebut Thomas dalam keterangannya.

Di sisi lain, melansir dari CNN Travel, Profesor Scott Kugle dari Departemen Studi Timur Tengah dan Asia Selatan dari Universitas Emory, Atlanta, menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang menyebabkan perbedaan awal Ramadan, yakni penampakan astronomi, geografi global dan zona waktu, tradisi di berbagai kelompok Muslim, dan kondisi cuaca.

“Bulan akan berada dalam situasi yang berbeda saat matahari terbenam di Indonesia dibandingkan saat terbenam di Arab Saudi dibandingkan saat terbenam di Chicago,” ungkap Kugle.

Kawan GNFI, menariknya, di tahun 2024 lalu, Arab Saudi dan Oman yang sama-sama berada di Jazirah Arab justru memulai puasa di tanggal yang berbeda.

Momen Ramadan 1950, Kali Pertama Kantor Pemerintah Indonesia Libur di Awal Bulan Puasa

Perhitungan Awal Ramadan

Dalam menentukan awal puasa Ramadan, terdapat dua metode yang sudah lumrah digunakan, yaitu rukyatul hilal dan hisab. Rukyat atau pengamatan hilal merupakan metode klasik yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Metode ini adalah penentuan awal bulan dengan melihat hilal secara langsung. Hilal atau bulan sabit muda yang pertama terlihat setelah fase bulan baru itu akan tampak di langit.

Apabila hilal terlihat, maka umat Muslim dapat melaksanakan ibadah tarawih dan puasa Ramadan keesokan harinya. Namun, jika hilal belum nampak, maka bulan Syakban akan digenapkan menjadi 30 hari.

Sementara itu, metode hisab merupakan perhitungan astronomi untuk menentukan posisi bulan dan awal bulan dalam kalender Hijriah. Berbeda dengan rukyat, hisab menggunakan data matematis lewat perhitungan astronomi.

Menukil dari BRIN, metode hisab saat ini telah berkembang sangat pesat dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Thomas menjelaskan bahwa perhitungan astronomi bahkan sudah digunakan untuk melihat potensi gerhana matahari atau bulan.

Ilmu astronomi ini berperan sangat penting dalam menentukan posisi hilal secara ilmiah. Namun, meskipun metode hisab dianggap sudah sangat akurat, Sebagian umat Islam masih menginginkan pembuktian lewat rukyat.

Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadan, Hukum, Hikmah, dan Perkembangannya di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Kucing-kucingan, Permainan Tradisional dari Jawa yang Diketahui Sudah Ada sejak Awal Abad 20

images info

Kucing-kucingan adalah salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia. Apakah Kawan mengetahui dan pernah memainkan permainan tradisional ini sebelumnya?

Permainan kucing-kucingan ini bisa menjadi salah satu sarana hiburan bagi anak-anak dalam mengisi waktu luang. Apalagi banyak manfaat yang bisa Kawan dapatkan ketika memainkan permainan tradisional yang satu ini.

Lantas bagaimana pembahasan lebih lanjut terkait permainan tradisional kucing-kucingan tersebut? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Mengenal Permainan Tradisional Kucing-kucingan

Kucing-kucingan merupakan salah satu permainan tradisional yang dimainkan di luar ruangan. Selain itu, permainan tradisional ini juga dimainkan secara berkelompok oleh anak-anak.

Dilansir dari laman Traditional Games Returns, permainan tradisional ini diketahui sudah ada sejak awal abad ke-20, tepatnya pada 1913. Permainan kucing-kucingan diketahui pertama kali berkembang di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Penamaan nama permainan ini berasal dari proses bermainnya. Sebab para pemain dalam permainan ini akan dibagi ke dalam dua kelompok berbeda, yakni menjadi kucing dan tikus.

Nantinya kelompok kucing akan mengejar pemain yang menjadi tikus. Hal ini diibaratkan seperti kucing yang memang menjadi musuh bebuyutan tikus di dunia nyata.

Hal ini pula yang membuat permainan tradisional yang satu ini juga dikenal dengan nama permainan kucing dan tikus.

Persiapan Permainan

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, kucing-kucingan merupakan salah satu permainan yang dimainkan secara berkelompok. Artinya dibutuhkan beberapa anak yang menjadi pemain agar permainan ini bisa dimainkan.

Tidak ada alat bantu yang digunakan dalam permainan ini. Kawan hanya perlu mempersiapkan fisik yang baik karena permainan ini akan menuntut para pemainnya untuk bergerak dengan cepat.

Persiapan berikutnya yang perlu dipersiapkan adalah tempat bermain kucing-kucingan. Kawan bisa menggunakan area terbuka untuk memainkan permainan tradisional ini, seperti pekarangan rumah, halaman sekolah, lapangan terbuka, dan sejenisnya.

Jika semua persiapan ini sudah ada dan tersedia, maka proses bermain kucing-kucingan bisa langsung dimulai.

Cara Bermain

Cara bermain kucing-kucingan cukup mudah untuk dimainkan. Pertama semua pemain bisa berkumpul dan melakukan undian terlebih dahulu.

Nantinya akan dicari dua pemain yang tersisa dari undian tersebut. Kemudian kedua pemain ini akan suit untuk menentukan siapa yang menjadi kucing dan tikus.

Ketika kedua pemain sudah mendapatkan posisinya, maka pemain lain akan membentuk lingkaran dengan saling bergandengan tangan. Pemain lainnya ini akan bertindak sebagai tikus penjaga untuk menjaga pemain yang menjadi tikus dari kejaran kucing.

Pada awalnya, pemain yang menjadi kucing dan tikus bisa berdiri di dalam lingkaran. Setelah itu pemain kucing mesti bisa menangkap tikus.

Namun pemain tikus bisa keluar lingkaran untuk menghindari tangkapan kucing. Jika pemain yang menjadi tikus penjaga jongkok, maka kucing tidak bisa keluar atau masuk ke lingkaran.

Nantinya pemain kucing mesti bisa mengejar dan menangkap pemain yang menjadi tikus. Jika berhasil, maka pemain tersebut akan menjadi kucing dalam giliran berikutnya.

Tidak ada pemenang atau pihak yang kalah dalam permainan ini. Permainan kucing-kucingan akan berakhir jika para pemain sudah merasa kelelahan dan tidak bisa melanjutkan lagi.

Manfaat Permainan Tradisional Kucing-kucingan

Sama seperti permainan tradisional lain, kucing-kucingan pada dasarnya merupakan salah satu sarana hiburan bagi anak-anak dalam mengisi waktu luang. Namun ada juga beberapa manfaat lain yang bisa Kawan dapatkan dari permainan tradisional ini.

Misalnya permainan kucing-kucingan akan berdampak baik bagi kemampuan fisik para pemainnya. Sebab setiap pemain akan bergerak aktif dalam permainan ini.

Selain itu, permainan ini juga bisa mengasah kemampuan berpikir dari setiap anak. Para pemain yang menjadi tikus penjaga akan mengatur strategi untuk melindungi tikus agar tidak tertangkap kucing.

Hal inilah yang bisa memberikan berbagai macam manfaat bagi setiap pemain permainan kucing-kucingan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Melepas Penat di Tenangnya Nuansa Air Terjun Jembong Buleleng

images info

Bali tak hanya soal pantai eksotis di selatan. Terletak di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Air Terjun Jembong menawarkan pesona yang berbeda dari air terjun lainnya di Bali.

Keindahannya yang unik serta suasana yang tertata rapi menjadikannya destinasi yang cocok bagi kamu yang mencari tempat wisata alam di Bali.

Yuk, simak lebih dalam tentang daya tarik dan aktivitas seru yang bisa Kawan GNFI lakukan di Air Terjun Jembong!

Pembangunan Teramat Pesat, Bagaimana Bali Bertahan di Tengah Ledakan Wisatawan?

Sekilas tentang Air Terjun Jembong

Jika umumnya air terjun memiliki aliran air yang jatuh bebas dari tebing tinggi, Air Terjun Jembong justru memiliki kemiringan lebih dari 75 derajat dengan aliran air yang mengalir di atas bebatuan bertingkat.

Selain itu, kawasan ini dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat, sehingga terlihat lebih bersih dan tertata rapi. Ada taman mini yang asri, kolam ikan, serta fasilitas yang cukup lengkap untuk wisatawan.

Bubur Mengguh, Makanan Tradisional dari Bali yang Dulunya Disajikan Saat Upacara Adat

Daya Tarik dan Aktivitas Menarik

Berwisata ke Air Terjun Jembong tak sekadar menikmati keindahan alamnya. Kawan GNFI juga bisa mencoba berbagai aktivitas seru berikut:

1. Berenang di Kolam Pemandian

Di sekitar air terjun, terdapat dua kolam pemandian yang bisa digunakan untuk berenang. Airnya berasal langsung dari pegunungan, sehingga terasa jernih dan menyegarkan.

2. Menikmati Keindahan Alam dan Berfoto

Tersedia beberapa spot foto menarik, termasuk jembatan di depan air terjun yang menjadi favorit wisatawan. Pemandangan hijau di sekitarnya juga menambah daya tarik bagi pecinta fotografi.

3. Berkemah dan Glamping

Ingin menikmati malam di tengah alam? Kawan GNFI bisa memilih untuk berkemah atau mencoba fasilitas glamping yang lebih nyaman dan modern.

4. Bermain Flying Fox

Bagi yang suka tantangan, tersedia wahana flying fox yang menawarkan sensasi meluncur di atas pepohonan dengan pemandangan air terjun di kejauhan.

Menengok Harmoni Alam yang Berpadu Sentuhan Modern di Desa Pererenan Bali

Akses Menuju Air Terjun Jembong

Untuk mencapai Air Terjun Jembong, Kawan GNFI bisa mengikuti rute berikut:

  • Dari Denpasar: Sekitar 65 km atau 2–2,5 jam perjalanan ke arah utara menuju Bedugul. Setelah melewati Bedugul, lanjutkan perjalanan ke arah Gitgit. Sekitar 4 km setelah Air Terjun Gitgit, akan ada pertigaan dengan tikungan tajam ke kiri. Beloklah ke kiri dan ikuti jalan sejauh 4 km hingga menemukan lokasi Air Terjun Jembong.
  • Dari kawasan wisata Bedugul: Berjarak sekitar 15 km, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit berkendara.

Tiket masuknya cukup terjangkau, sekitar Rp10.000 per orang, dan kawasan ini buka setiap hari pukul 06.00–17.00 WITA.

 

Tips Berkunjung ke Air Terjun Jembong

Sebelum berkunjung ke Air Terjun Jembong, Kawan bisa mempertimbangkan beberapa hal ini ya:

  • Datang pagi hari untuk menikmati suasana yang lebih sepi dan udara yang segar.
  • Musim hujan (November–Maret) membuat debit air lebih deras dan pemandangan lebih hijau. Namun, hati-hati dengan jalur yang mungkin lebih licin.
  • Bawa baju ganti jika ingin berenang atau berendam di kolam pemandian.
  • Hormati kearifan lokal dengan menjaga kebersihan dan tidak merusak fasilitas yang ada.
Menyelami Ketenangan dan Memperkaya Jiwa di Desa Adat Demulih Bali

Ayo Berkunjung ke Air Terjun Jembong!

Air Terjun Jembong adalah destinasi yang sempurna bagi Kawan GNFI yang ingin menikmati sisi lain Bali yang lebih alami dan tenang. Dengan keunikan air terjunnya, fasilitas yang tertata rapi, serta beragam aktivitas seru yang bisa dilakukan, tempat ini sangat sayang untuk dilewatkan.

Jadi, kalau berencana ke Bali, jangan lupa masukkan Air Terjun Jembong ke dalam daftar destinasi wisata Kawan GNFI, ya!

Termenung dengan Panorama Nan Magis Air Terjun Tukad Cepung Bali

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Indra Sjafri Dipecat akibat Gagal Bawa Timnas U-20 ke Piala Dunia, Nova Arianto tak Tertekan

images info

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto mengaku tidak tertekan dengan target yang diberikan PSSI saat berlaga di Piala Asia U-17. Walau sebelumnya Timnas Indonesia U-20 yang diasuh Indra Sjafri gagal mencapai target ke Piala Dunia.

Sebagai informasi, untuk menembus Piala Dunia U20, tim kontestan Piala Asia U20 2025 minimal mesti mencapai semifinal. Karena tak bisa mewujudkan target itu, Indra Sjafri pun mesti kehilangan jabatannya pada Minggu (23/2/2025).

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga menargetkan supaya Timnas Indonesia U-17 bisa lolos dari fase grup di Piala Asia U-17 2025. Mantan bek Timnas Indonesia melihat target itu menjadi sebuah motivasi untuk tampil terbaik.

“Iya, kalau secara tekanan tidak ya, tapi saya bilang, saya harus menjadikan itu motivasi buat kami, motivasi untuk kami agar bisa lolos ke Piala Dunia,” ujar Nova, saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2025).

Berbicara dengan Ketum

Erick Thohir/PSSI

info gambar

Nova membenarkan sudah berbincang dengan Erick Thohir terkait target tersebut. Pelatih berusia 45 tahun itu mengatakan PSSI ingin agar Garuda Muda bisa lolos ke Piala Dunia U-17 2025.

“Maksudnya Pak Erick kemarin juga bicara ke saya, jadi kami fokus dengan apa yang menjadi tujuan pertama dari Timnas U-17 adalah kesempatan ini jangan sampai disia-siakan,” ucap Nova.

“Karena kesempatannya sangat luar biasa, sangat besar untuk kami bisa lolos ke Piala Dunia,” paparnya.

Tak Masuk Lubang yang Sama

Erick Thohir/PSSI

info gambar

Timnas Indonesia U-20 gagal bermain di Piala Dunia U-20 Chili usai gagal total di Piala Asia U-20. Timnas Indonesia hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan yang digelar.

Karena itu, Erick Thohir merasakan kekecewaan dari pendukung sepak bola tanah air. Erick menegaskan jika hal itu tidak boleh terulang kembali kepada Timnas Indonesia U-17.

“Memang ada yang kecewa, kami tidak masuk Piala Dunia U-20, tetapi kami sudah berupaya maksimal,” ungkap Erick Thohir di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

“Akan tetapi, apa itu menurunkan harapan kami agar Timnas Indonesia U-17 masuk Piala Dunia U-17? Tidak,” tegasnya.

Sebagai catatan, Skuad Garuda Muda menghuni Grup C dalam Piala Asia U-17. Timnas Indonesia U-17 akan bersua dengan Afganistan, Korea Selatan, dan Yaman. Sementara itu, jika lolos dari Piala Asia U-17, maka Garuda Muda akan berlaga Piala Dunia U-17 2025, yang akan berlangsung di Qatar, 5-27 November 2025.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News