PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan akan segera menghentikan layanan kereta api (KA) Argo Parahyangan. Kereta ini telah menjadi ikon dari perjalanan Bandung-Gambir dan sebaliknya sejak tahun 1970-an.
Pengumuman ini dibenarkan oleh VP Public Relations KAI Anne Purba membenarkan kabar tersebut. “Yes, betul,” ujar Anne yang dimuat Detik.
Anne mengungkapkan layanan KA Argo Parahyangan akan berhenti beroperasi per 1 Februari 2025. Tetapi kereta legendaris ini nantinya akan digantikan oleh KA Parahyangan yang menawarkan layanan lebih terjangkau.
Dijelaskan olehnya KA Parahyangan nantinya tidak hanya menyediakan kelas eksekutif, tetapi juga kelas ekonomi. Langkah ini diambil agar lebih banyak masyarakat dapat menikmati perjalanan kereta dengan tarif yang lebih bersahabat.
“Karena tidak hanya melayani eksekutif, tetapi kita buat layanannya campuran. Ada ekonomi,” tutur Anne.
Kereta legendaris
Argo Parahyangan telah lama menjadi pilihan utama masyarakat yang ingin bepergian antara Bandung dan Jakarta. Kereta ini mulai beroperasi pada 27 April 2010.
Kereta ini merupakan hasil penggabungan layanan dari dua kereta yang memiliki rute yang sama, yaitu Argo Gede dan Parahyangan. Sebelumnya, KA Parahyangan telah melayani rute Bandung-Jakarta sejak diluncurkan oleh Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada 31 Juli 1971.
Kereta yang mengambil nama dari bahasa Sunda yaitu ‘Parahyangan’, yang berarti tempat bersemayamnya para dewa ini pernah menjadi primadona pada zamannya. Popularitasnya mulai meningkat pada tahun 1980-an ketika kereta ini juga menyediakan layanan kelas eksekutif.
KA Parahyangan menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan Bandung-Jakarta. Bahkan, saking banyaknya peminat, kereta ini pernah membawa hingga 14 gerbong dalam satu rangkaian.
Pernah berhenti
Sempat mengalami masa jaya pada tahun 1990-an, KA Parahyangan lambat laun mulai ditinggalkan oleh penumpangnya. Hal ini imbas dari meningkatnya jumlah pengguna jalur Tol Cipularang yang membuat perjalanan Jakarta-Bandung lebih cepat.
Keputusan untuk menurunkan tarif tiket tidak berpengaruh kepada jumlah penumpang yang kembali. Karena itulah pada tahun 2010, kereta KA Parahyangan berhenti beroperasi.
Keputusan tersebut menuai protes dari pelanggan setia. Akhirnya, layanan ini kembali dihadirkan dengan nama baru, yaitu KA Argo Parahyangan, yang menggabungkan layanan kelas eksekutif dan bisnis.
“Kita merespon suara masyarakat yang berharap operasional KA Parahyangan tidak dihentikan. Jadinya kebijakan pusat merangkai KA Parahyangan dan Argo Gede yang tadinya akan dijadikan pengganti Parahyangan. Jadilah Argo Parahyangan,” jelas Kepala Humas PT KA Daop II kala itu, Bambang S Prayitno saat ditemui pada 2010 yang dimuat Kompas.
15 tahun berlalu, KA Argo Parahyangan akan berhenti melayani.Tetapi nantinya KA Parahyangan memberikan dua layanan kelas dengan tarif yang berbeda.
Tarif tiket pada kelas eksekutif ditetapkan sebesar Rp 200.000 sampai dengan Rp 250.000 per perjalanan. Sementara tarif kelas ekonomi adalah Rp 150.000.
Tahukah Kawan bahwa kegiatan dansa pernah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Jakarta pada era 1950-an? Meskipun identik dengan gaya hidup Eropa, kegiatan dansa sempat menarik minat masyarakat Jakarta pada waktu itu.
Kenaikan minat masyarakat ini juga mendorong munculnya sekolah dansa yang ada di Jakarta. Sekolah dansa ini tidak hanya didirikan oleh orang Eropa yang berada di Indonesia pada waktu itu, tetapi juga dimiliki oleh orang-orang Indonesia.
Lantas bagaimana keberadaan sekolah dansa yang berkembang di Jakarta pada waktu itu? Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini.
Naiknya Minat Masyarakat Jakarta terhadap Dansa
Keberadaan kegiatan dansa di Indonesia, khususnya Jakarta sebenarnya tidak hanya terjadi pada periode 1950-an. Bahkan aktivitas ini diketahui sudah berkembang di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan.
Tatag Nasrul Andriawan dalam skripsinya yang berjudul “Dansa dalam Masyarakat Jakarta, 1950-an” menyebutkan bahwa keberadaan dansa di Indonesia sudah berkembang sejak awal abad ke-19. Namun pada waktu itu, perkembangan dansa di Indonesia masih didominasi oleh orang-orang Eropa.
Beberapa kalangan bumiputra baru mulai mengikuti aktivitas dansa pada periode 1920-an. Selain orang-orang Eropa dan bumiputra, kegiatan dansa ini juga mulai digemari oleh masyarakat Tionghoa yang mendiami Jakarta pada waktu itu.
Eksistensi dansa sebenarnya sempat mengalami penurunan pada Masa Pendudukan Jepang. Namun keberadaan kegiatan ini mulai mengalami kenaikan setelah kemerdekaan Indonesia, khususnya pada periode 1950-an.
Sebenarnya keberadaan orang Eropa di Indonesia yang menjadi penyokong utama perkembangan dansa sudah mulai berkurang jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Akan tetapi, situasi ini justru menarik minat masyarakat untuk melakukan aktivitas tersebut.
Naiknya minat masyarakat Jakarta terhadap dansa inilah yang kemudian mendorong munculnya banyak sekolah pada periode 1950-an.
Kemunculan Sekolah Dansa
Sama seperti kegiatan dansa, keberadaan sekolah yang mengajarkan aktivitas ini sebenarnya juga sudah ada di Jakarta pada periode waktu sebelumnya. Meskipun demikian, kemunculan sekolah dansa pada 1950-an cukup masif jika dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.
Sekolah ini mengajarkan berbagai macam jenis dansa kepada setiap muridnya. Salah satu sekolah dansa yang paling awal berdiri di Jakarta adalah The Rellum School of Dancing.
Sekolah yang terletak di kawasan Menteng ini pertama kali dibuka pada 1949. Setelah itu, terdapat beberapa sekolah lainnya yang juga dibuka di Jakarta.
Meskipun banyak sekolah dansa yang bermunculan, Tatag dalam skripsi menjelaskan bahwa sekolah-sekolah ini pada dasarnya masih memiliki afiliasi yang sama. Hal ini membuat keberadaan sekolah dansa di Jakarta pada waktu itu sebenarnya masih memiliki keterkaitan antara satu sama lain.
Ada yang Dimiliki Orang Indonesia
Keberadaan sekolah dansa di Jakarta pada 1950-an tidak sepenuhnya dimiliki oleh orang-orang Eropa saja. Orang Indonesia diketahui juga ikut andil dan memiliki sekolah dansanya tersendiri.
Iskandar School of Dancing menjadi salah satu sekolah dansa yang dimiliki oleh orang Indonesia di Jakarta pada waktu itu. Sekolah yang berada di kawasan Cikini ini dipimpin oleh Iskandar yang juga merupakan lulusan dari The Rellum, salah satu sekolah dansa ternama di Jakarta. Sekolah dansa ini didirikan oleh Iskandar pada 1951.
Selain itu, ada juga sekolah I.M. Damsjik School of Dancing yang berada di kawasan tanah abang. Sekolah ini didirikan pada 1952 dan dipimpin oleh orang Indonesia yang merupakan lulusan dari The Rellum, Belanda, yakni I.M. Damsjik.
Adanya sekolah dansa yang dimiliki oleh Iskandar dan I.M. Damsjik pada waktu itu menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak hanya sekedar menjadi murid saja, tetapi juga memberikan pembelajaran terkait kegiatan seni tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menjadi topik hangat di jagat maya. Ia diketahui jadi pejabat dengan total harta kekayaan terbanyak di Kabinet Merah Putih.
Hartanya mencapai 5,4 triliun. Total ini disebut lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan harta kekayaan Presiden Prabowo Subianto yang hanya ada di angka 2,04 triliun.
Harta kekayaann Widiyanti Putri diketahui setelah dirinya melaporkan jumlah hartanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Desember 2024 lalu.
“Kami telah melakukan semua itu sesuai prosedur dan peraturan. Dan kami telah menyampaikan laporan itu tanggal 9 Desember, jauh hari sebelum deadline,” ungkap Widiyanti Putri, Rabu (22/1/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), ia memiliki 7 jenis mobil, 7 aset tanah dan properti, harta bergerak, hingga harta lainnya.
Tidak heran, Widiyanti Putri memang sosok yang berasal dari kalangan konglomerat. Lantas, siapa Widiyanti Putri?
Sebenarnya, Widiyanti Putri memang memiliki latar belakang sebagai seorang pebisnis. Keluarganya juga kalangan konglomerat. Maka, tidak heran jika kekayaannya mencapai angka 5,4 triliun.
Widiyanti Putri Wardhana adalah lulusan Administrasi Bisnis dari Pepperdine University, Amerika Serikat pada 1993. Kampus ini menjadi salah satu kampus dengan program bisnis terkemuka di dunia. Lulusannya bisa dibilang berkualitas. Oleh karena itu, lulus dari situ, Widiyanti Putri bisa langsung bekerja di salah satu bank asing di Hong Kong dan New York.
Sukses berkarir di luar negeri, Widiyanti Putri kemudian pulang ke Indonesia dan menjadi direktur (2012 – 2021) hingga komisaris (2021 – 2024) PT Teladan Prima Agro. PT TPA merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit berkelanjutan, serta energi terbarukan yang berlokasi di Kalimantan Timur.
PT Teladan Prima Agro ini adalah perusahaan milik keluarganya. Ayahnya, Wiwoho Basuki Tjokronegoro merupakan pendiri Teladan Group, juga perusahaan konstruksi Tripatra Engineering dan galeri seni Duta Fine Arts.
Perusahaan yang didirikan bisa terbilang sukses. Wiwoho Basuki bahkan pernah masuk ke dalam daftar 100 orang terkaya di Indonesia pada 2007 versi majalah Globe Asia.
Melalui latar belakang keluarga dan didukung pengalamannya yang luar biasa di dunia bisnis, Menpar Widiyanti menumbuhkan harapan baru untuk meningkatkan kualitas, tidak hanya di sektor pariwisata, melainkan juga ekonomi kreatif.
Usai serah terima jabatan dengan Sandiaga Salahuddin Uno pada Senin (21/10/2024), Menteri Pariwisata terpilih, Widiyanti Putri segera mengatur strategi guna meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia.
Widiyanti menegaskan akan memanfaatkan momentum naiknya peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 yang berada di posisi 22. Kedudukan itu cukup melesat tajam sebab pada 2023 lalu, Indonesia berada di peringkat 32.
“Saya berkomitmen melanjutkan momentum ini, agar sektor pariwisata terus berkembang,” tegas Menpar Widiyanti Putri.
Dalam jangka pendek, ia telah merancang 4 rencana program prioritas yang akan menjadi fokus selama satu semester kedepan. Keempat program tersebut ditekankan pada aspek sumber daya manusia, infrastruktur, investasi, dan promosi.
Pertama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan berfokus dalam penyerapan aspirasi dari berbagai pihak.
Hearing aspirasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya Kemenparekraf melakukan evaluasi agar pihaknya mampu memberikan solusi bahkan inovasi yang akan diterapkan selama lima tahun kedepan (2024-2029).
Apalagi, Menpar sadar bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia selain memiliki banyak peluang, juga tengah menghadapi tantangan. Oleh karena itu, pihaknya perlu untuk terus berinovasi sehingga dapat memberikan kebijakan yang lebih tepat dan adaptif.
Kedua, pengaplikasian konsep Tourism 5.0 dengan memberlakukan Calendar of Events berbasis digital dan AI travel assistance.
Menpar Widiyanti melihat peluang digitalisasi yang cukup besar dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, ia berencana akan menerapkan teknologi-teknologi terkini dalam pengembangan parekraf.
Dengan bantuan AI travel assistance, seseorang memungkinkan memperoleh navigasi dan informasi waktu nyata tentang situs bersejarah, landmark, dan tempat menarik secara efektif serta efisien.
Ketiga, perumusan strategi penggunaan Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF).
Sebagai informasi, IQTF merupakan program pendanaan yang bertujuan untuk mendukung kegiatan pariwisata yang berpotensi menjadi daya tarik.
Program pendanaan ini diberikan agar masyarakat bersama-sama dengan pemerintah berperan dalam meningkatan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan wisata.
Saat ini, IQTF lebih difokuskan untuk diversifikasi atraksi nusantara dan mendukung gelaran acara besar berskala internasional yang lebih ramah lingkungan.
“Pembeda daripada ‘event-event’ kita adalah ‘event‘ yang green, yang memiliki emisi karbon yang sangat rendah, pengelolaan sampah yang sangat baik,” kata Sandiaga Uno, Senin (8/7/2024).
Sebenarnya, IQTF telah digagas pada pertengahan 2024 lalu. Akan tetapi, program ini ditargetkan baru akan mulai berlaku pada 2025, sebab membutuhkan rancangan regulasi yang jelas serta koordinasi dengan berbagai kementerian.
IQTF disebut turut melibatkan beberapa kementerian, di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Olahraga dan Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Keempat, Widiyanti berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenparekraf akan merancang kerja sama dengan lembaga-lembaga kelas dunia agar dapat mentransfer ilmu dan pengalaman guna mewujudkan sekolah pariwisata unggulan berstandar internasional.
“Kita pasti bisa karena Indonesia adalah ‘Paradise on Earth’. .. bersama-sama kita jalankan transformasi sektor pariwisata secara konvensional, transparan, dan berintegritas,’’ tegas Menpar Widiyanti Putri.
Masyarakat di Dusun Kramat, Congkrang, Muntilan, Kabupaten Magelang selalu menunggu datangnya Jumat Pahing. Hal ini karena pada hari pasaran Jawa itu akan dibuka pasar tradisional.
Dimuat dari Radar Jogja, Pasar Kramat Magelang ini memang hanya dibuka setiap selapan atau 35 hari sekali dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat.
Banyak pedagang dari berbagai desa yang menjajakan dagangannya di pasar itu. Hal yang menarik dari pasar ini adalah jajanan tempo dulu seperti cenil, lupis, gatot, gorengan, dan lainnya.
Kepala Desa Congkrang Muh Kastoni tidak mengetahui secara persisnya sejak kapan pasar itu ada. Tetapi terdapat sebuah kepercayaan bahwa di sekitar pasar itu ada petilasan milik Sunan Kalijaga.
“Kala itu Sunan Kalijaga pernah memotong rambut, kuku, dan meninggalkan jubahnya di salah satu rumah,” paparnya.
Memohon nazar
Tidak hanya berbelanja, warga yang datang ke Pasar Kramat ini juga melakukan nazar atau wujud syukur mereka yang hajatnya. Biasanya, pengunjung akan bertandang ke rumah warga yang dipercaya pernah disinggahi oleh Sunan Kalijaga untuk meminta doa.
Setelah itu, mereka akan menebar uang logam di rumah tersebut. Supaya permintaannya bisa terkabul.
“Orang yang datang punya nazar. Waktu anaknya sakit, kalau sembuh diajak ke Pasar Kramat. Ndilalah (kebetulan) sembuh, terus datang ke situ,” ujarnya.
Hal ini diakui oleh Rame (60), warga Pucungrejo, Kecamatan Muntilan yang datang karena memiliki nazar agar cucunya bisa lekas berjalan. Dia datang di Pasar Kramat dengan menggendong salah satu cucunya.
“Nazarnya biar cucu saya cepat jalan. Setelah jalan, saya ajak ke Pasar Kramat. Cuman beli ketupat luwar untuk ngluarin nazar,” kata Rame.
Berkah buat pedagang
Sariyati, salah seorang pedagang makanan asal Tanjung menyebut sudah lama berjualan di Pasar Kramat Jumat Pahing.
Sejumlah dagangan yang dijual ada bubur opor dan aneka lauk pauk. Setiap hari, dia menghabiskan 2,5 kilogram bubur. Dia mengaku, tidak tahu persis kapan pasar itu ada.
“Yang jelas sudah cukup lama. Biasanya warga ke sini kalau punya nazar,” katanya.
Dia mengatakan, bubur opor menjadi salah satu kuliner khas yang perlu dicoba oleh pengunjung. Selain itu, banyak pedagang yang menjajakan ketupat dan abon kawat atau abon yang terbuat dari urat sapi.
Sariyati menambahkan, pasar tersebut mulai dibuka pukul 05.00-10.00. Namun, ramainya antara pukul 06.00-07.30. Selain di Pasar Kramat Jumat Pahing, dia biasa berjualan aneka bumbu di Pasar Japunan.
“Setiap Jumat Pahing, saya berjualan di sini. Tapi, sekarang pasarnya sudah tidak ramai seperti dulu yang jualan juga semakin berkurang,” sebutnya.
Center of Economic Law and Studies (CELIOS), sebuah lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makro-ekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik, menerbitkan hasil evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih dengan tajuk Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran.
Evaluasi ini dilakukan dengan survei berbasis expert judgement yang melibatkan jajaran jurnalis yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah. Pemilihan jurnalis sebagai panel juri ini dikarenakan mereka memiliki akses langsung dan kemampuan untuk melaporkan secara objektif, terperinci, dan kritis terhadap kebijakan pemerintah dan implementasinya.
Terdapat 95 jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel yang digaet dalam evaluasi ini. Hasil survei CELIOS tersebut menakar sejauh mana arah pemerintahan sudah dan akan berjalan.
Kawan GNFI, survei ini menggunakan lima indikator utama untuk menilai kinerja awak kabinet. Lima indikator itu antara lain, pencapaian program, kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan dan koordinasi, tata kelola anggaran, dan komunikasi kebijakan.
Daftar menteri Kabinet Merah Putih yang terima rapor hijau
Dalam rilis CELIOS, disebut bahwa menteri dengan skor tertinggi dalam evaluasi ini adalah Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menariknya, menteri yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal ini mendapatkan nilai nyaris sempurna atau mendekati 100.
Skor tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan menteri lainnya. Kawan, berikut daftar menteri yang juga mendapatkan rapor hijau dalam 100 hari bekerja di pemerintahan Presiden Prabowo itu:
Nasaruddin Umar – Menteri Agama
Meutya Hafid – Menteri Komunikasi dan Digital
Abdul Mu’ti – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Budi Gunadi Sadikin – Menteri Kesehatan
Yassierli – Menteri Ketenagakerjaan
Lima nama menteri tersebut mendapatkan nilai yang baik dalam capaian kinerja yang baik. Mereka dianggap mampu menyampaikan program kementerian dengan baik dan mempunyai program yang diperlukan untuk reformasi kelembagaan.
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menyebut bahwa tiga menteri teratas yang mendapatkan rapor hijau dianggap memenuhi harapan dari program-program quick win Presiden Prabowo. Selain itu, program yang dijalankan juga dinilai cukup baik.
“Salah satunya komunikasi yang baik, dia bisa menyampaikan program dengan baik. Programnya dibutuhkan untuk melakukan reformasi kelembagaan, memiliki kepemimpinan di mata publik yang cukup baik, artinya apa yang dikatakan dan yang dijalankan, sejalan,” jelasnya dikutip dari ANTARA.
Bubur sagu ubi merupakan satu dari berbagai kuliner tradisional yang bisa Kawan jumpai di daerah Maluku. Apakah Kawan sudah pernah mencoba makanan tradisional yang satu ini sebelumnya?
Bicara soal daerah timur Indonesia, sagu memang menjadi salah satu sumber makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Keberadaan sagu yang ada di wilayah timur Indonesia menjadi alasan mengapa hasil bumi yang satu ini sering diolah menjadi makanan pokok oleh masyarakat setempat.
Hal inilah yang memunculkan berbagai macam jenis makanan tradisional yang menggunakan bahan dasar sagu di daerah tersebut. Penggunaan sagu sebagai makanan pokok ini sudah berlangsung sejak lama, dari generasi terdahulu hingga saat ini.
Salah satu makanan familiar yang banyak dikenal menggunakan sagu sebagai bahan dasarnya adalah papeda. Namun di Maluku, terdapat satu makanan tradisional lain yang menggunakan bahan dasar ini dan patut untuk Kawan coba.
Makanan tradisional tersebut adalah bubur sagu ubi. Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait makanan tradisional yang satu ini?
Simak ulasan bubur sagu ubi khas Maluku dalam artikel berikut ini.
Sekilas tentang Bubur Sagu Ubi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bubur sagu ubi merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang bisa Kawan jumpai di daerah Maluku. Penamaan nama makanan tradisional ini berdasarkan pada bahan utama yang digunakan untuk membuat kuliner tersebut.
Sagu dan ubi merupakan dua bahan utama yang digunakan untuk membuat makanan ini. Ubi yang digunakan untuk membuat bubur sagu ubi biasanya berjenis ubi jalar.
Nantinya kedua bahan ini akan dicampurkan dengan berbagai bahan tambahan lain, seperti gula merah, santan kelapa, dan lainnya. Campuran semua bahan ini akan memberikan cita rasa manis dan gurih yang bisa dirasakan ketika memakan makanan khas Maluku tersebut.
Penggunaan sagu dan ubi yang menjadi bahan utama membuat makanan tradisional ini kaya akan kandungan karbohidrat. Hal ini tentu membuat bubur sagu ubi menjadi salah satu menu yang cocok untuk dikonsumsi pada saat pagi hari sebagai sumber energi sebelumnya menjalani aktivitas dan kegiatan lain.
Cara Membuat
Kawan juga bisa membuat makanan tradisional ini di rumah masing-masing. Apalagi jika Kawan bisa mendapatkan setiap bahan yang digunakan untuk membuat bubur tersebut.
Namun perlu kesabaran dan keuletan dari setiap pembuatnya jika Kawan ingin memasak makanan tradisional ini. Sebab proses memasak bubur sagu ubi bisa memakan waktu lama.
Dikutip dari buku Paskalina Oktavianawati yang berjudul Mengenal Bubur Tradisional Nusantara, proses membuat bubur sagu ubi bisa memakan waktu lebih dari lima jam. Salah satu proses yang memakan waktu lama adalah merendam sagu yang menjadi bahan utama dalam membuat masakan ini.
Terdapat beberapa jenis bahan yang perlu Kawan persiapkan ketika ingin memasak bubur sagu ubi. Beberapa bahan yang digunakan untuk memasak makanan tradisional ini adalah ubi jalar, sagu, gula merah, gula putih, garam, daun pandan, dan santan.
Proses memasak makanan tradisional ini juga bisa dibagi dalam dua bagian, yakni membuat bubur dan kuah santan. Untuk membuat bubur, pertama-tama Kawan bisa merendam sagu terlebih dahulu selama lima jam.
Selagi menunggu rendaman sagu, Kawan bisa memotong ubi jalar. Setelah lima jam berlalu, Kawan bisa menyaring sagu yang direndam dan membuang air rendamannya.
Kemudian Kawan bisa merebus ubi jalar yang sudah direndam di dalam air mendidih selama sepuluh menit. Setelah itu, masukkan sagu dan daun pandan yang sudah disimpul.
Aduk terus hingga sagu dan ubi matang. Kemudian tambahkan gula merah dan gula pasir sesuai dengan selera.
Terakhir, Kawan tinggal mengaduk hingga bubur tersebut meletup tanda sudah matang. Untuk kuahnya, kawan bisa merebus santan kelapa dengan daun pandan dan sedikit garam hingga matang.
Setelah semua matang, masukkan bubur ke dalam sebuah mangkuk atau wadah. Setelah itu, siram dengan kuah santan dan bubur sagu ubi sudah bisa untuk dinikmati.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Marco Rubio resmi ditetapkan sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang baru pada Senin (20/1/2025). Sebelum menjabat sebagai Menlu anyar Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump, ia adalah seorang senator dari Florida yang sudah menjabat sejak 2011.
Pasca dilantik, ia membuka diskusi dengan beberapa tokoh negara sahabat, termasuk Indonesia. Rubio bercakap-cakap dengan Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, melalui sambungan telepon.
Dalam rilis yang diterbitkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melalui Juru Bicara Tammy Bruce, dua “wajah” diplomasi negara itu mengakui pentingnya hubungan Amerika Serikat dan Indonesia.
Keduanya juga sepakat untuk meningkatkan kontribusi kemitraan strategis komprehensif bagi kawasan Indo-Pasifik. Rubio dan Sugiono sepakat dengan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Selain itu, dua Menlu ini juga berdiskusi tentang keamanan maritim di Laut China Selatan. Amerika Serikat dan Indonesia sepakat untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi nasional dan pentingnya bekerja sama untuk memperdalam perdagangan dan investasi di berbagai bidang.
Pada perbincangan hangat tersebut, Rubio menyambut baik keinginan Indonesia untuk terus terlibat dalam proses perdamaian dunia, salah satunya di Timur Tengah. Indonesia juga mengungkap dukungannya dalam upaya rekonstruksi pasca-konflik di kawasan itu.
Tidak hanya berbincang dengan Menlu RI, pasca dilantik, Rubio juga menghubungi jajaran mitra baik Amerika Serikat lainnya, seperti Jepang, Australia, dan India. Dalam pertemuan yang dilakukan secara terpisah itu, fokus Rubio adalah peningkatan kerja sama dengan masing-masing negara.
Kawan GNFI, Rubio dianggap memiliki pandangan yang selaras dengan Trump. Keduanya mendukung upaya untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina.
Ia juga menegaskan kepada para pejabat dinas luar negeri Amerika Serikat untuk mendorong perdamaian di seluruh dunia. Menurutnya, menghindari konflik merupakan keputusan yang strategis.
“Itulah yang ingin kami lakukan: untuk mempromosikan perdamaian di seluruh dunia karena itu adalah kepentingan nasional kami,” tegasnya dikutip dari Al Jazeera.
Baginya, tanpa adanya perdamaian, akan sulit bagi Amerika Serikat untuk menjadi negara yang kuat dan makmur. Di sisi lain, Trump juga pernah menjanjikan untuk menghentikan perang setelah ia menjabat, dan Rubio pun bertekad untuk “mewujudkan” janji tersebut.
“Di bawah kepemimpinan Trump, kami akan mengupayakan perdamaian lewat kekuatan dan mengutamakan kepentingan Amerika Serikat dan rakyatnya di atas segalanya,” ungkap Rubio dalam sebuah pernyataan yang ia terbitkan di akun X miliknya di bulan November 2024 lalu.
Industri pulp dan kertas Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global.
Pada tahun 2023, sektor ini mencatat ekspor sebesar USD8,37 miliar, memberikan kontribusi hingga 4,03% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.
Tidak hanya itu, industri ini juga menjadi sumber penghidupan bagi lebih dari 275 ribu tenaga kerja langsung dan 1,2 juta tenaga kerja tidak langsung.
Keunggulan Komparatif Indonesia
Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam industri pulp dan kertas, terutama pada ketersediaan bahan baku kayu dari Hutan Tanaman Industri yang tumbuh lebih cepat dibandingkan negara lain.
“Beberapa dekade lalu, negara-negara NORSCAN (North America and Scandinavia) menjadi pemasok utama produk pulp dan kertas dunia. Namun, sekarang terjadi pergeseran signifikan ke Asia, khususnya Indonesia. Ini adalah peluang besar bagi kita untuk menjadi raja industri pulp,” ujar Putu Juli Ardika selaku Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian.
Selain itu, konsumsi kertas per kapita di Indonesia yang masih 32 kg per tahun menunjukkan adanya potensi besar untuk ekspansi pasar domestik.
Tren gaya hidup ramah lingkungan juga membuka peluang pasar baru, terutama untuk kemasan berbahan kertas yang menggantikan plastik.
Pertumbuhan Kapasitas Produksi
Industri pulp dan kertas Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah unit usaha meningkat dari 103 pada tahun 2021 menjadi 113 pada tahun 2024. Kapasitas terpasang pulp naik dari 10 juta ton menjadi 12,3 juta ton per tahun, sementara kapasitas produksi kertas meningkat dari 18,2 juta ton menjadi 20,86 juta ton per tahun.
Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia dalam industri pulp dan peringkat ke-6 dunia dalam industri kertas.
Masa Depan Industri Pulp dan Kertas
Meski potensinya besar, industri pulp dan kertas Indonesia menghadapi tantangan seperti terbatasnya bahan baku kertas daur ulang (KDU) di dalam negeri yang belum mencukupi kebutuhan, serta kualitas KDU yang masih perlu ditingkatkan, terutama dalam pengurangan impuritas.
Selain itu, regulasi internasional seperti EUWSR yang membatasi impor KDU dari Uni Eropa dan kebijakan CBAM menjadi hambatan dalam mengakses pasar Eropa. Persaingan global juga semakin ketat dengan adanya kerja sama seperti RCEP.
Untuk mengatasinya, pemerintah memperkuat tata kelola bahan baku dari dalam negeri maupun impor, meningkatkan daya saing produk melalui hilirisasi, dan menerapkan ekonomi sirkular.
Langkah lain meliputi penguatan standar bahan baku, pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan impuritas, dan penyusunan kebutuhan bahan baku di neraca komoditas.
Dukungan infrastruktur, teknologi, serta kebijakan yang proaktif akan menjadi kunci dalam memperkuat daya saing sektor ini, baik di pasar domestik maupun internasional.
Industri pulp dan kertas Indonesia tidak hanya menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional, tetapi juga pemain utama di pasar global, menjawab tantangan sekaligus peluang dari kebutuhan dunia akan produk ramah lingkungan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News