Posted on Leave a comment

KUBET – Berkunjung ke Wisata Edukasi Susu Batu, Belajar Seru Sambil Menikmati Keindahan Alam

Berkunjung ke Wisata Edukasi Susu Batu, Belajar Seru Sambil Menikmati Keindahan Alam

images info

Terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Wisata Edukasi Susu Batu menyuguhkan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin belajar tentang pengolahan susu dan peternakan secara langsung.

Seperti namanya, tempat ini menghadirkan pengalaman langsung mulai dari mengenal hewan ternak, proses pemerahan, hingga pengolahan susu menjadi produk konsumsi.

Edukasi yang dibungkus dengan cara menyenangkan ini cocok untuk keluarga, pelajar, maupun kamu yang sekadar ingin tahu lebih banyak soal dunia peternakan modern.

Bukan hanya menyenangkan, tapi juga memberi pengetahuan untuk semua kalangan, baik keluarga maupun rombongan pelajar. Ayo kita ketahui lebih lanjut mengenai Wisata Edukasi Susu Batu!

 

Sekilas Mengenai Wisata Edukasi Susu Batu

Wisata Edukasi Susu Batu, atau yang lebih dikenal dengan WESB, adalah tempat yang memadukan wisata dan edukasi, khususnya tentang susu sapi.

Pengunjung dapat melihat langsung proses pengolahan susu mulai dari pemerahan hingga pembuatan berbagai produk olahan susu seperti keju, yogurt, es krim, dan masih banyak lagi.

WESB juga dilengkapi dengan berbagai wahana yang menambah keseruan, seperti Milk Factory, Proses Susu UHT, Chocolate Factory, dan Kincir Angin Hall yang menyajikan pemandangan alam Kota Batu yang memukau.

 

Daya Tarik Wisata Edukasi Susu Batu

Lantas, apa saja daya tarik Wisata Edukasi Susu Batu jadi tempat wisata yang wajib untuk Kawan kunjungi? Berikut di antaranya!

Milk Factory

Di sini Kawan bisa mendapatkan pengetahuan tentang proses produksi susu dari pemerahan hingga pengolahan menjadi susu pasteurisasi. Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan susu yang aman dan berkualitas tinggi.

Proses Susu UHT dan Yogurt

Kawan bisa melihat secara bagaimana susu UHT diproses dengan teknologi aseptik packaging dan bagaimana yogurt dibuat dari susu sapi yang segar. Tentunya, ini menjadi pengalaman menarik bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang proses pengolahan susu.

Farm Hall

Area ini memperkenalkan proses pengemasan produk olahan susu seperti keju dan pakan ternak sapi. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat langsung bagaimana pakan ternak yang berkualitas diolah.

Chocolate Factory

Sesuai dengan namanya, Kawan bisa mengenal dan mengetahui bagaimana produksi dari berbagai jenis produk olahan cokelat. Pengunjung bisa menikmati produk cokelat sambil bersantai di kafe herbal dengan pemandangan alam sekitar.

Kincir Angin Hall

Dengan desain khas Belanda, area ini memberikan panorama indah Kota Batu. Sehingga, sangat cocok untuk jadi spot foto bagi Kawan yang mau melengkapi perjalanan wisata edukasi di sini!

 

Akses Menuju Wisata Edukasi Susu Batu

Untuk mencapai Wisata Edukasi Susu Batu, Kawan GNFI cukup mengikuti Jalan Ir. Soekarno yang terletak di Desa Beji, Kota Batu, Jawa Timur.

Lokasi ini mudah diakses dan berada tidak jauh dari destinasi wisata lain seperti Jatim Park 3. Kawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum yang tersedia di area sekitar.

 

Tips Berkunjung ke Wisata Edukasi Susu Batu

Sebelum berkunjung, pastikan juga Kawan mempertimbangkan hal ini agar kegiatan Kawan di Wisata Edukasi Susu Batu bisa semakin nyaman:

  • Kenakan Pakaian yang Nyaman: Karena sebagian besar kegiatan adalah perjalanan di area peternakan, pastikan Kawan memakai pakaian yang nyaman dan sepatu yang sesuai untuk berjalan di luar ruangan.
  • Cek Waktu Operasional dan Paket Edukasi: Sebelum berkunjung, pastikan untuk memeriksa jam operasional dan pilihan paket edukasi yang sesuai dengan minat. Jika kamu berencana membawa rombongan, pastikan melakukan reservasi sebelumnya agar kunjunganmu lebih terorganisir.
  • Cicipi Produk Susu dan Cokelat: Jangan lupa untuk mencoba berbagai produk olahan susu yang tersedia di WESB, seperti susu Nandhi, keju mozarela, es krim gelato, hingga cokelat lezat di Chocolate Factory.
  • Bawa Oleh-Oleh: Jika Kawan ingin membawa pulang sesuatu, produk-produk seperti Balok Susu Kota Batu (kue susu coklat) bisa menjadi oleh-oleh yang cocok.

 

Ayo Berkunjung ke Wisata Edukasi Susu Batu!

Lebih dari sekedar wisata, di sini Kawan bisa belajar tentang dunia susu, peternakan, dan teknologi pengolahan yang menarik, sambil menikmati pemandangan alam yang memukau.

Tidak hanya cocok untuk keluarga, namun juga menjadi pilihan tepat bagi sekolah-sekolah yang ingin memberikan pengalaman edukasi di luar kelas.

Jadi, pastikan Wisata Edukasi Susu Batu ada dalam daftar kunjungan Kawan saat berada di Kota Batu!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Integrasi Kebijakan Pusat dan Daerah: Kunci Pendidikan Berkelanjutan yang Berpihak pada Anak

Integrasi Kebijakan Pusat dan Daerah: Kunci Pendidikan Berkelanjutan yang Berpihak pada Anak

images info

Salah satu isu krusial yang mengemuka dalam Konferensi Pendidikan Indonesia (KPI) 2025 adalah pentingnya integrasi kebijakan pusat dan daerah untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan benar-benar berpihak pada anak.

Diskusi ini menekankan bahwa perubahan sistemik harus melibatkan semua pemangku kepentingan, tidak hanya membebankan tanggung jawab pada guru, tetapi juga memperhatikan aspek literasi, karakter, dan kesejahteraan peserta didik.  

Kurikulum Berbasis Cinta: Solusi Kekerasan dan Bullying di Sekolah

Suyitno, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, memaparkan inisiatif Kurikulum Berbasis Cinta yang diluncurkan untuk menjawab keresahan atas maraknya kasus bullying di lembaga pendidikan.

“Kurikulum ini bukan sekadar materi, tapi jiwa pembelajaran. Tujuannya menumbuhkan rasa cinta pada Tuhan, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa,” jelasnya.  

Implementasi kurikulum ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih humanis. Namun, tantangannya adalah bagaimana memastikan kebijakan ini tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar dijalankan secara konsisten di tingkat daerah.  

Perlindungan Hak Anak di Seluruh Ranah Kehidupan

Pribudiarta Nur Sitepu, Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, menegaskan bahwa perlindungan hak anak tidak boleh berhenti di sekolah.

“Anak harus terlindungi sejak berangkat sekolah, di rumah, hingga di ruang digital,” ujarnya.  

Ia mengungkapkan data mengkhawatirkan: prevalensi kekerasan di ranah daring cukup tinggi, tetapi hanya sedikit anak yang paham cara menghindarinya. “Ini menjadi pekerjaan rumah bersama, baik pemerintah pusat, daerah, sekolah, maupun orang tua,” tegasnya.  

Baca juga Konferensi Pendidikan Indonesia 2025: Dorong Kolaborasi Guru dan Pemangku Kebijakan di Daerah

Harmonisasi Kebijakan dan Tantangan di Tingkat Lokal

Beberapa kepala daerah hadir memberikan tanggapan terhadap kebijakan pusat, sekaligus berbagi inisiatif lokal untuk memperkuat pendidikan.  

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menekankan pentingnya cinta dalam menyelesaikan masalah pendidikan.

“Kami berupaya menyesuaikan kebijakan pusat dengan kondisi lokal, terutama dalam mengatasi kemiskinan yang menjadi akar masalah pendidikan,” katanya.

Salah satu langkah konkretnya adalah menggandeng kelompok pengajian untuk meningkatkan kesadaran pendidikan di keluarga.  

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyoroti tantangan Generasi Z yang dinilai memiliki fighting spirit rendah. “Jika tidak ada langkah luar biasa, Indonesia Emas 2045 bisa jadi hanya mimpi,” ujarnya.

Untuk mengatasi ketimpangan, Bantul memberikan BOSDA bagi madrasah dan insentif bagi guru, serta memperbaiki metode pembelajaran.  

Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim mengkritik perubahan kurikulum yang terlalu sering dari pusat. “Ini mengganggu sistem yang sudah berjalan di daerah,” katanya.

Solusinya, Pesisir Selatan mengembangkan 5 Program Pro Rakyat yang fokus pada masalah ekonomi dan sosial masyarakat.  

Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah

Konferensi ini mempertegas bahwa pendidikan berkelanjutan hanya bisa terwujud jika ada integrasi kebijakan pusat-daerah yang solid. 

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Hanya dengan kolaborasi nyata antara pusat, daerah, sekolah, dan masyarakat, kita bisa mewujudkan pendidikan yang benar-benar berpihak pada anak,” tutup Suyitno. 

Baca juga Jejak Panjang Kurikulum Indonesia, dari Alat Kolonial hingga Merdeka Belajar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Raih 30 Ribu Penonton di Tahun Lalu, Musikal Keluarga Cemara Sapa dengan Koreografi dan Desain Arstistik Baru

Raih 30 Ribu Penonton di Tahun Lalu, Musikal Keluarga Cemara Sapa dengan Koreografi dan Desain Arstistik Baru

images info

Musikal Keluarga Cemara akan menyapa para keluarga Indonesia pada 20 Juni hingga 13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur Theater. Pada edisi kali ini Musikal Keluarga Cemara akan tampil dengan 30 kali pertunjukan.

Sutradara Pasha Prakasha cerita kesuksesan musikal Keluarga Cemara tahun lalu jadi pilot project yang berhasil. Pada tahun lalu acara ini berhasil menyedot 30 ribu penonton.

“Produksi panggung jangka panjang yang semuanya gak nyangka bakal berhasil. Baru ketahuan itu pas di minggu kedua dan ketiga, pas siangnya belum sold out, tahu-tahu sorenya sold out. Susah prediksi, jadi kita lihat di tiga minggu terakhir yang sold out,” katanya usai jumpa pers di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Pasha mengungkapkan akibat tingginya permintaan dari pecinta musikal, penyelenggara memutuskan untuk menggelar pementasan ulang. Terutama menjelang masa libur sekolah tahun ini.

“Dari demand tersebut, kita merasa layak sekali buat digelar lagi pas di libur sekolah tahun ini. Kita bilangnya semoga lebih dari 30 ribu orang yang nonton, 30 show. Weekdays 1 show, dan weekend 2 show,” sambungnya.

Tawarkan hal beda

Pasha menjelaskan dalam segi cerita tidak ada perbedaan dengan tahun lalu, tetapi penonton ada dimanjakan dengan beberapa adegan dan tata artistik yang beda banget. Misalnya, penambahan moving set buat kasih pengalaman baru.

Vice President Visinema Pictures, Cristian Imanuell mengatakan bahwa Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 akan menghadirkan koreografi dan desain artistik panggung baru yang lebih megah.

“Kami berusaha mengupayakan bahwa ini bukanlah pengulangan dari pertunjukan tahun lalu, tetapi sebuah pengembangan yang lebih dalam dan lebih artistik lagi,” kata Cristian.

Cristian berkomitmen menjadikan pertunjukan tahun ini lebih dari sekadar pengulangan. Sehingga memberikan nilai emosional kepada para penonton yang hadir.

“Kami membedah semua elemen produksi untuk memberi pengalaman yang lebih kaya dan emosional. Menjadikannya salah satu opsi liburan untuk keluarga selama liburan sekolah,” katanya.

Meraih Piala AMI Awards

Diketahui panggung Musikal Keluarga Cemara berhasil meraih Piala AMI Awards buat kategori Album Musikal Terbaik. Kolaborasi antara Visinema Studios, Indonesia Kaya, dan Ciputra Artpreneur ini siap menghadirkan pengalaman teater yang lebih mendalam dan artistik bagi penonton dari berbagai usia.

Panggung Musikal Keluarga Cemara dibintangi di antaranya oleh Taufan Purbo, Simhala Avadana, Andrea Miranda, dan Galabby yang kembali memerankan karakter Abah dan Emak. Sementara Amira Karin, Aisyah Fadhila, Fazka Bahanan, dan Quinn Salman masing-masing akan kembali menjadi Euis dan Ara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Catat! Peluang PKL di Kemendiktisaintek, Pendaftaran Dibuka sampai 20 Mei 2025

Catat! Peluang PKL di Kemendiktisaintek, Pendaftaran Dibuka sampai 20 Mei 2025

images info

Magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi salah satu pengalaman paling berharga bagi mahasiswa selama menempuh pendidikan tinggi. Tidak hanya sebagai syarat kelulusan, magang memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu teoritis ke dalam dunia kerja nyata.

Melalui PKL, mahasiswa dapat mengasah keterampilan teknis, membangun jejaring profesional, serta memahami dinamika industri yang sesungguhnya.

Hal ini menjadi bekal penting untuk meningkatkan daya saing di bursa kerja setelah lulus nanti.  

Resmi! Program Baru Diktisaintek Berdampak Gantikan Kampus Merdeka

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) membuka kesempatan magang bagi mahasiswa aktif melalui program PKL Batch 2 tahun 2025.

Pendaftaran dibuka 9-20 Mei 2025, dengan batas akhir pengumpulan berkas pada 20 Mei pukul 23:59 WIB.

Program ini tidak hanya menawarkan pengalaman kerja di instansi pemerintah, tetapi juga mempersiapkan peserta untuk terjun langsung dalam isu-isu terkini di bidang pendidikan, sains, dan teknologi.

Bagi mahasiswa yang ingin berkembang di bidang media sosial, desain, videografi, hingga hubungan masyarakat, ini adalah peluang yang jangan sampai terlewatkan.  

Khusus Lulusan SMA se-Jabodetabek, Universitas Paramadina Buka Pendaftaran Fellowship hingga 31 Mei

Syarat dan Prosedur Pendaftaran PKL Kemendiktisaintek 2025  

Untuk mengikuti program PKL ini, mahasiswa harus memenuhi beberapa persyaratan umum dan administratif.

Secara umum, peserta harus aktif kuliah di perguruan tinggi di bawah Kemendiktisaintek, memiliki mata kuliah wajib magang, serta menguasai isu terkait pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.

Kemampuan bekerja dalam tim, kepemilikan alat kerja pribadi, dan berdomisili di Jabodetabek menjadi nilai tambah.  

Hasil Pemikiran Mahasiswa UB di Kolam: Limbah Sayuran Jadi Pakan Ikan

Sementara itu, syarat administratif yang diperlukan meliputi surat pengantar dari kampus, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), Kartu Rencana Studi (KRS), CV lengkap, portofolio, dan surat pernyataan kesediaan menyelesaikan magang hingga tuntas.

Ingat ya, Kawan, pendaftaran hanya dibuka hingga 20 Mei 2025 pukul 23:59 WIB.

Bagi Kawan yang sudah melengkapi berkas lamaran dapat mengirimkannya melalui https://bit.ly/PKLDiktisaintek_Batch2_2025). 

Pastikan semua dokumen disiapkan dengan rapi agar proses seleksi berjalan lancar.  

Sosok Waitatiri yang Bukunya Jadi Kurikulum Sekolah di Amerika Serikat

Beragam Posisi dan Kualifikasi PKL Kemendiktisaintek  

Kemendiktisaintek membuka lowongan PKL untuk berbagai posisi, di antaranya:  

Social Media Specialist & Copywriter: Mahasiswa yang berminat mengikuti PKL untuk posisi ini diharapkan memahami pengelolaan media sosial, memiliki kemampuan menulis konten kreatif, menguasai bahasa Indonesia sesuai EYD, dan memiliki kemampuan analisis media sosial.  

Desainer Grafis: Kualifikasi yang diperlukan untuk mengisi posisi PKL Kemendiktisaintek sebagai desainer grafis adalah menguasai tools desain seperti Adobe Illustrator, Photoshop, atau Canva.  

Tidak Lagi Tulis Tangan, Kemendikdasmen akan Terapkan Ijazah Elektronik: Sekolah Bisa Cetak Sendiri

Videografer & Editor: Kualifikasi yang diperlukan untuk posisi ini adalah mahir dalam teknik pengambilan gambar dan editing video dengan software profesional (Adobe Premier Pro, Capcut, After Effect, dan lain-lain).  

Konten Kreator: Mahasiswa yang memiliki pengalaman membuat konten viral, terutama di platform TikTok memenuhi kualifikasi untuk posisi ini.  

Hubungan Masyarakat: Terampil menulis siaran pers dan melakukan analisis isu strategis.  

Catat, Pendaftaran KIP Kuliah Dibuka dari Februari hingga Oktober 2025

Divisi Kerja Sama: Mahasiswa Hubungan Internasional atau Sastra Inggris dengan kemampuan bahasa Inggris aktif dibuktikan dengan sertifikat TOEFL, IELTS, atau Duolingo sesuai untuk mengisi posisi PKL Kemdiktisaintek ini.  

Program PKL ini berlangsung dari Juni hingga September 2025, dengan minimal kehadiran dua kali seminggu di kantor bagi yang berdomisili di Jabodetabek. Bagi Kawan yang masih membutuhkan informasi lebih lanjut dapat langsung menghubungi narahubung di nomor WhatsApp 085179581026.  

Jangan lewatkan kesempatan emas ini! PKL di Kemendiktisaintek tidak hanya memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga membuka pintu karir di masa depan. 

Ini Perbedaan PMM, Ruang GTK, dan Rumah Pendidikan bagi Guru

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Spesies Baru Kadal Buta Ditemukan di Buton, Bentuknya Mirip Cacing

Spesies Baru Kadal Buta Ditemukan di Buton, Bentuknya Mirip Cacing

images info

Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi spesies baru kadal buta yang endemik di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Reptil unik ini diberi nama ilmiah Dibamus oetamai sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia yang telah berjasa besar dalam perkembangan jurnalisme Indonesia.  

Reptil Misterius Penghuni Bawah Tanah

Kadal buta (Dibamus) merupakan kelompok reptil fosorial yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam tanah.

Ciri khasnya antara lain tubuh memanjang seperti cacing, mata yang terdegenerasi (nyaris tidak berfungsi), serta ketiadaan kaki pada betina. Jantan dari spesies ini memiliki kaki vestigial berbentuk flap yang sangat kecil.  

Awal Riyanto, Peneliti Ahli Madya BRIN, menjelaskan bahwa genus Dibamus tersebar luas dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini. 

“Namun banyak spesiesnya yang masih belum terdeskripsikan dengan baik karena sifatnya yang sangat tersembunyi dan sulit ditemukan,” ujarnya.

Ia juga menarik paralel antara kerja jurnalistik dan penelitian, menyitir pernyataan Jill Abramson tentang pentingnya mencari fakta dan menyampaikan kebenaran.  

Keunikan Spesies Dibamus oetamai

Selama beberapa dekade, Dibamusnovaeguineae dianggap sebagai spesies yang tersebar luas di Indonesia. Namun penelitian terbaru mengungkapkan bahwa populasi di Pulau Buton memiliki karakteristik morfologi yang berbeda.

Dibamusoetamai memiliki panjang tubuh maksimum 145,7 mm dengan pola warna khas berupa dua atau tiga pita terang.  

Ciri pembeda lainnya terletak pada struktur sisik kepala yang tidak memiliki sutur rostral medial dan lateral, serta frontal yang lebih besar dibanding frontonasal.

Habitatnya terbatas pada hutan hujan muson di dataran rendah Pulau Buton dengan ketinggian di bawah 400 meter di atas permukaan laut.  

Baca juga Spesies Baru Undur-undur Laut Ditemukan, Namanya Emerita pangandaran

Mengabadikan Nama Jakob Oetama

Pemilihan nama Dibamusoetamai tidak dilakukan tanpa alasan. Tim peneliti sengaja memilih nama pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama untuk menghormati kontribusinya dalam dunia jurnalistik Indonesia.

“Prinsip mencari kebenaran dalam jurnalisme memiliki kesamaan dengan semangat penelitian ilmiah,” jelas Riyanto.  

Untuk keperluan lokal, tim mengusulkan nama “Kadal Buta Buton” sebagai nama umum spesies ini. Penamaan tersebut sekaligus menegaskan statusnya sebagai satwa endemik pulau kecil di Sulawesi Tenggara tersebut.  

Pentingnya Konservasi Satwa Endemik

Temuan ini sekaligus mengingatkan akan kerentanan spesies endemik pulau kecil. Dibamusoetamai yang memiliki sebaran geografis terbatas sangat rentan terhadap ancaman deforestasi dan perubahan habitat. 

Kawasan lindung seperti Hutan Lambusango di Buton menjadi harapan terakhir untuk melindungi spesies ini.  

“Wilayah Wallacea masih menyimpan banyak misteri keanekaragaman hayati yang belum terungkap,” tegas Riyanto.

Publikasi temuan ini dalam jurnal TAPROBANICA pada 25 April 2025 tidak hanya memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, tetapi juga menegaskan pentingnya upaya konservasi di pulau-pulau kecil Indonesia.  

Baca juga Ekspedisi Sejak 2022, Peneliti BRIN Ungkap Spesies Baru Keong Darat di Pulau Bacan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – BPOM ACC Uji Klinis Vaksin TBC yang Disponsori Bill Gates, Ini Keuntungannya untuk Indonesia

BPOM ACC Uji Klinis Vaksin TBC yang Disponsori Bill Gates, Ini Keuntungannya untuk Indonesia

images info

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin uji klinis vaksin Tuberkulosis (TBC) tahap tiga jenis M72 di Indonesia untuk melihat tingkat efikasinya. M72 merupakan kandidat vaksin TBC yang diklaim paling maju yang tengah diformulasikan saat ini.

Vaksin M72 mengandung M72 antigen dan adjuvant AS01E-4 dan dikembangkan oleh GlaxoSmithKline Biologicals, SA (GSK) dan bermitra dengan AERAS. Kemudian, pada 2020, Bill & Melinda Gates Medical Research Institute (Gates MRI) resmi melisensikan vaksin ini untuk dilanjutkan perkembangannya.

Sebelumnya, pelaksanaan uji klinis vaksin TBC di Indonesia menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan risiko dan dampak kesehatan yang mungkin akan dialami peserta. Bahkan, banyak yang menyebut uji coba ini sebagai “kelinci percobaan”.

Namun, BPOM menyatakan bahwa izin uji klinis sudah sesuai dengan standar saintifik. Vaksin M72 juga dipastikan aman, sebab sudah melalui uji preklinis, toksisitas, dan uji keamanan berstandar internasional.

Sebagai tambahan informasi, menukil dari laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), dituliskan bahwa studi fase 2b yang sudah dilakukan di tiga negara dengan tingkat TBC tinggi—Afrika Selatan, Kenya, dan Zambia dengan total lebih dari 3.500 peserta—vaksin M72 menunjukkan efikasi sebesar 50 persen dalam mencegah TBC aktif.

Para peserta itu sebelumnya sudah dibagi secara acak untuk menerima dua dosis vaksin M72 atau plasebo (obat yang tidak memiliki zat aktif untuk mengobati penyakit) dengan jarak satu bulan antardosis. Hasilnya, risiko yang sudah divaksinasi TBC aktif berkurang setengah dibandingkan mereka yang menerima plasebo.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menjelaskan jika izin uji klinis tahap ke-3 ini memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia, salah satunya adalah pembaharuan dalam penanganan TBC. Apalagi, data WHO menunjukkan, pada 2023, Indonesia berada di posisi ke-2 dalam daftar delapan negara penyumbang lebih dari dua pertiga kasus TBC global.

Peneliti UGM Kembangkan Alat Deteksi Dini Penyakit TBC Pakai Teknologi AI

Keuntungan Adanya Uji Klinis Vaksin TBC Tahap 3 di Indonesia

Dalam keterangannya yang dirangkum oleh ANTARA, Taruna menjelaskan jika Indonesia akan menjadi penerima pertama dari vaksin TBC tersebut. Hal ini sangat diperlukan mengingat kasus TBC di Indonesia masih sangat tinggi.

Pengobatan TBC dengan M72 yang lebih “canggih” ini disebutnya akan berdampak banyak kepada masyarakat Indonesia. Ditambah lagi, vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) yang ada saat ini dianggap masih kurang efektif.

Nah, oleh karena itu, dengan penemuan teknologi baru ini, dengan hasil baru ini, kita berharap dampaknya akan bermanfaat bagi masyarakat kita di Indonesia yang menderita tuberkulosis tertinggi kedua di dunia,” terang Taruna.

Keuntungan lainnya adalah mengurangi impor bahan baku obat. Partisipasi uji klinis M72 bersama negara lain dapat menekan angka impor karena mendapatkan bagian properti intelektual, sehingga dapat diproduksi di Indonesia.

Saat ini, 94 persen bahan baku obat diperoleh dari impor. Dengan langkah ini, akses vaksin dapat diperluas dan nyawa penduduk yang berisiko terkena TBC dapat diselamatkan.

Selain itu, vaksinasi TBC juga diharapkan dapat membantu mencegah adanya kasus TBC yang resistan terhadap obat. Kasus ini sudah banyak terjadi di Indonesia.

Di sisi lain, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), turut menegaskan bahwa uji klinis vaksin M72 ini dijamin keamanannya dan diawasi oleh WHO. Perlu dicatat juga bahwa uji klinis ini sudah melalui berbagai tahap, yakni praklinis, tahap pertama, dan kedua. Artinya, fokus pengujian bukan menguji keamanan vaksin, tetapi persentase kesembuhan partisipan.

Sementara itu, pada uji coba tahap tiga ini sekaligus menjadi “fondasi”, apakah vaksin akan mendapatkan izin edar secara luas atau tidak. Jika disetujui, maka Indonesia akan mendapatkan prioritas dalam memproduksi vaksin tersebut.

Mengurai Sejarah Pemberantasan TBC di Hindia Belanda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Telah Terpilih Peserta Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget, GNFI Akan Hadirkan Pemerintah dan Pembicara Profesional

Telah Terpilih Peserta Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget, GNFI Akan Hadirkan Pemerintah dan Pembicara Profesional

images info

50 komunitas terpilih telah resmi bergabung dalam program Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget batch 1. 50 komunitas tersebut telah ditetapkan dari 390 komunitas yang mendaftar.

Program yang digagas oleh Good News From Indonesia (GNFI) dan Kampung Lali Gadget (KLG) ini memberikan kesempatan 50 komunitas terpilih untuk mengikuti rangkaian online bootcamp selama tiga bulan.

Materi yang ditawarkan beragam, mulai dari diskursus peran masing-masing pihak terhadap isu kecanduan gadget pada anak, pengelolaan SDM komunitas, penyusunan aktivitas bermain yang menyenangkan, hingga akses funding bagi gerakan komunitas.

Mengajak Orang Tua Bernostalgia di Kampung Lali Gadget Sidoarjo

Urusan Gadget adalah Tanggung Jawab Semua Pihak

Memang, anak adalah tanggung jawab penuh orang tua. Segala yang diakses anak seharusnya menjadi perhatian orang tua, sebab orang tua lah yang memiliki waktu lebih banyak bersama dengan anak.

Meski demikian, negara tidak bisa absen dalam hal ini. Negara sebagai regulator dapat membuat kebijakan konkret yang mengatur terkait penggunaan gadget bagi anak.

Kerja sama antara negara dan masyarakat dapat berjalan selaras. Negara bertindak sebagai pembuat kebijakan, masyarakat menjadi pihak yang secara aktif mengaplikasikan regulasi-regulasi untuk melindungi anak.

Hidup di Dunia Sejatinya Hanya Bermain: Jadi, Ayo Main di Luar Rumah!

Maka, inisiatif gerakan atau komunitas yang dibangun oleh masyarakat secara kolektif untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak perlu atau bahkan harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini lah yang tengah GNFI upayakan.

Melalui Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget, GNFI dan KLG menggandeng pemerintah sekaligus komunitas di seluruh Indonesia untuk bersama-sama mengatur strategi menekan jumlah anak yang kecanduan gawai.

“Kita melihat pihak-pihak yang bisa kita ajak kerja sama. Kita juga sedang berinteraksi dengan Kementerian Kebudayaan, Komdigi, dan KemenPPPA. Rata-rata menyambut hangat inisiatif ini. Inisiatif masyarakat. Mudah-mudahan kita bisa mendapat dukungan yang lebih konkret,” jelas Wahyu Aji, CEO Good News From Indonesia (GNFI), dalam on boarding Program Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget.

Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget oleh GNFI X KLG, Pertemukan Komunitas Demi Anak Indonesia

Bootcamp Hadirkan Narasumber yang Kompeten untuk 50 Komunitas Terpilih

50 komunitas yang telah terpilih terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda, ibu rumah tangga, hingga akademisi. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kondisi anak Indonesia menjadi fokus berbagai pihak, bahkan lintas generasi.

Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan komunitas-komunitas ini, GNFI menghadirkan narasumber yang profesional dan ahli di bidangnya.

“Kami sudah menyiapkan narasumber yang sudah kompeten di bidangnya, yang kami pilih dan kami percaya untuk belajar bersama, baik pada sesi praktik maupun isu, terkait anak dan gadget,” jelas Vicky Ferbian.

Cerita Unik dari KLG: Lepas dari Gadget, Anak Keasyikan dengan Permainan Tradisional

Bootcamp perdana pada 19 Mei nanti, GNFI mengundang Komdigi dan psikolog anak untuk berdiskusi isu kecanduan gadget pada anak.

“Di sesi pertama belum mambahas praktikal, tapi membahas isu-isu umum. Kami mengundang Komdigi sebagai stakeholder dari pemerintah dalam melindungi anak. Harapannya sesi pertama ini kita sama-sama menyamakan pemahaman terkait peran kita semua,” imbuhnya.

Berakhir pada 7 Juli, bootcamp ini diharapkan mampu mengantarkan komunitas di Indonesia untuk bisa tumbuh lebih besar dan derdampak. Dalam hal ini, GNFI mendukung penuh dengan memberikan kesempatan komunitas untuk berdiskusi terkait mambangun jaringan dan dukungan lokal serta akses pendanaan.

“Kami di GNFI dan KLG akan habis-habisan membagikan apapun yang kami tahu tentang isu, gerakan, manajemen komunitas, sehingga komunitas bisa tumbuh lebih besar lagi, terutama dampaknya. Kita saling berjalar,” tutup Wahyu Aji.

Tidak Hanya Pesantren, Metode Sorogan Juga Bermanfaat bagi Kemampuan Baca Anak Usia Dini

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Cerita Hanifah Bowo: Kartini Masa Kini dari Tangerang yang Bergerak di Bidang Lingkungan

Cerita Hanifah Bowo: Kartini Masa Kini dari Tangerang yang Bergerak di Bidang Lingkungan

images info

Peran RA Kartini yang berjasa besar bagi bangsa menjadi basis inspirasi banyak perempuan Indonesia. Kartini menjadi panutan dan menegaskan bahwa perempuan juga bisa dan memiliki kesempatan untuk berdampak bagi lingkungan dan masyarakat.

Berkat jasanya, hingga saat ini terdapat satu hari dalam satu tahun yang diperingati sebagai Hari Kartini, yaitu setiap tanggal 21 April.

Kartini tidak hanya menjadi simbol emansipasi wanita, tetapi juga menginspirasi generasi perempuan Indonesia untuk terus berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan. 

Budidaya Maggot Jadi Jalan Endang Rohjiani Dapatkan Dana untuk Konservasi Sungai

Di era modern, semangat Kartini terus hidup melalui sosok-sosok perempuan tangguh yang berdedikasi tinggi dalam membangun masyarakat dan lingkungan.

Mereka tidak hanya aktif di ranah domestik, tetapi juga mengambil peran penting di sektor publik, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan.

Salah satu Kartini masa kini yang ceritanya menginspirasi adalah Hanifah Bowo, seorang perempuan berjiwa semangat Kartini dari Kota Tangerang yang gigih berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. 

Sosok Sudarmi, Perempuan Gigih yang Pimpin Pengelolaan Hutan Jati di Gunungkidul

Hanifah Bowo: Kartini Lingkungan dari Tangerang 

Dilansir website resmi Tangerang Kota, Hanifah Bowo adalah sosok inspiratif yang sudah aktif melanglang buana di bidang lingkungan sejak 2009.

Uniknya, meskipun perempuan paruh baya ini tidak memiliki latar belakang profesional di dunia lingkungan, tetapi tekadnya untuk menjaga kelestarian alam di Kota Tangerang tidak pernah surut.

 “Saya tidak punya latar belakang tentang lingkungan secara profesional. Saya hanya berniat untuk menjaga lingkungan di Kota Tangerang. Kita semua sudah tinggal, hidup dan menikmati apa saja yang sudah diberikan oleh Kota Tangerang. Menjaga lingkungan sama dengan kontribusi kita untuk Kota Tangerang,” ujarnya. 

Mengenal Rahayu Oktaviani, Wanita Hebat Konservasionis Primata Owa Jawa

Bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Hanifah memegang peranan penting dalam pembentukan 1.000 bank sampah yang tersebar di seluruh wilayah.

Ia juga aktif sebagai Instruktur Program Kampung Iklim (Proklim), dalam memberikan edukasi tentang daur ulang dan pengelolaan sampah.

“Sekarang, bank sampah di Kota Tangerang sudah semakin berkembang dan banyak yang mendapatkan penghargaan hingga tingkat nasional. Perkembangannya sangat membanggakan dan semakin banyak orang sadar akan kebersihan lingkungan,” tuturnya. 

Aeshnina Azzahra, Polisi Sampah Muda yang Surati Pemimpin Dunia

Kiprah Hanifah Bowo dalam Pemberdayaan Perempuan dan Pertanian 

Selain aktif di bidang lingkungan, Hanifah juga terlibat dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) di tingkat lingkungan dan Kota Tangerang yang dinamai KWT Kenanga. Bersama KWT Kenanga, ia menggerakkan kegiatan penanaman, panen, hingga pemasaran hasil tani secara organik.

“Kami juga memastikan untuk tidak menggunakan pestisida dalam proses bertani. Sehingga, semuanya organik dan aman dikonsumsi,” jelasnya. 

Atas dedikasinya, pada peringatan Hari Kartini tahun 2025 ini Hanifah Bowo menerima penghargaan sebagai Perempuan Inspiratif dari TP PKK Provinsi Banten.

Dewangga, Si Kecil Pegiat Lingkungan dengan Budi Daya Maggot hingga Mendapat Penghargaan

Di momen ini, ia berharap generasi muda turut serta menjaga lingkungan dan mendorong kesetaraan gender.

“Generasi kami, sudah mulai tua dan tenaganya tidak sekuat saat muda. Jadi, kami juga berharap generasi muda dapat aktif bersama untuk menjaga lingkungan. Tidak ada yang dapat berjalan sendiri jadi kita harus bergandengan tangan dan berjalan bersama-sama untuk menjaga kebersihan lingkungan di Kota Tangerang,” pesannya. 

Melalui perjuangan Hanifah Bowo, semangat Kartini terus berkobar, membuktikan bahwa perempuan Indonesia mampu menjadi agen perubahan bagi masyarakat dan lingkungannya.

Melihat Peluang Budi Daya Cacing dari Sosok Lilis: Hadirkan Cacing Kering dan Bubuk Cacing

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Ditinggali 350 Kepala Keluarga, Ini Kampung Buddha Terbesar dan Tertua di Wonogiri

Ditinggali 350 Kepala Keluarga, Ini Kampung Buddha Terbesar dan Tertua di Wonogiri

images info

Desa Pijiharjo menjadi salah satu daerah yang berperan penting dalam penyebaran agama Buddha. Desa yang berada di Kecamatan Manyaran ini tercatat sebagai Kampung Budha terbesar & tertua di Wonogiri. 

Dimuat dari Merdeka, Kecamatan Manyaran mempunyai 10 bangunan vihara dan 6 di antaranya berada di Desa Pijiharjo. Diketahui juga salah satu Vihara pertama dibangun di Desa Pijiharjo.

Tercatat ada sekitar 350 KK masyarakat di Kecamatan Manyaran yang beragama Budha, dan sebagian besar berada di Desa Pijiharjo. Masyarakat di Desa Pijiharjo
juga masih aktif dalam melakukan peribadatan di Vihara.

Dilihat dari kanal YouTube Jejak Richard, agama Buddha pertama kali masuk ke Desa Pijiharjo pada rentang tahun 1968. Ketika itu, agama Buddha menjadi kepercayaan mayoritas masyarakat setempat.

“Dulu itu waktu saya sekolah, ada Bikku tapi di Jakarta. Dulu saya tidak ada Guru Budha. Karena mau masuk SMA, terus masuk Islam sampai sekarang. Dulu itu Budha semua disini. Dulu waktu sekolah memang tidak ada guru Buddha,” jelas Tukiman, warga setempat.

“Dulu banyak umatnya, jika tidak banyak mana mungkin banyak Vihara,” lanjut penuturan Tukiman.

Tersebar di beberapa dusun

Agama Buddha tersebar di beberapa Dusun seperti Dusun Jurang, Dusun Ngembong, Dusun Platar, dan Dusun Pengkol. Keberadaan Vihara di Desa Pijiharjo berada di beberapa dusun. 

“Kalau disini banyak. Sini Jurang, Nggambeng, Piji, Platar, Pengkol, Ngembong, ada 6,” tutur Tukiman.

Murwarni, Ketua Umum 2 Umat Buddha menjelaskan saat ini di Kecamatan Manyaran terdapat 8 Vihara yang saat ini masih aktif. Beberapa vihara sudah tidak dipakai lagi karena umatnya sudah tidak ada.

Beberapa umat sudah tua dan tidak ada lagi penerusnya, beberapa juga telah merantau ke luar kota dan ada juga yang pindah agama karena faktor pernikahan.

“Disini rata-rata sudah tua, putranya sudah beda agama karena perkawinan. Ada yang ikut agama suaminya atau istrinya,” jelas Murwani.

Desa toleransi

Desa Pijiharjo juga terkenal dengan daerah yang penuh toleransi. Terdapat Masjid, Gereja, serta Vihara yang saling berdampingan.

Secara positif, masyarakat lokal yang mayoritas beragama Islam hidup berdampingan tanpa menimbulkan masalah dengan umat Buddha di Desa Pijiharjo. Bahkan sering salin membantu saat acara tertentu.

“Biarpun pada tua-tua tapi masih tetap semangat ibadah. Masih tetap aktif tiap malam minggu ada acara puja bakti di Vihara, hari besar agama juga ikut merayakan,” lanjut penuturan Murwani.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Belangkas di Ambang Kepunahan, Begini Solusi untuk Selamatkan Hewan Purba Ini

Belangkas di Ambang Kepunahan, Begini Solusi untuk Selamatkan Hewan Purba Ini

images info

Pernah mendengar tentang belangkas? Hewan purba berbentuk unik ini masih hidup di pesisir Indonesia.

Umumnya, masyarakat mengenalnya dengan berbagai nama seperti mimi, mintuna, kepiting ladam, atau horseshoe crab.

Belangkas merupakan fosil hidup yang hanya terdiri dari empat spesies di dunia, tiga di antaranya terdapat di Indonesia, yaitu Tachypleus gigas, Tachypleus tridentatus, dan Carcinoscorpius rotundicauda.

Belangkas Makin Langka

Prof Yusli Wardiatno, Pakar Biologi Perairan IPB University, mengungkap bahwa populasi belangkas menurun akibat kerusakan habitat, eksploitasi telur dan darahnya, serta tangkapan sampingan para nelayan.

“Di beberapa daerah, telur belangkas dikonsumsi sebagai bagian dari tradisi lokal. Darahnya yang berwarna biru juga bernilai tinggi dalam industri biomedis karena kandungan hemocyanin-nya,” lanjut Prof Yusli.

Ia menambahkan, “Namun di balik manfaatnya, ancaman terhadap belangkas makin nyata. International Union for Conservation of Nature(IUCN) bahkan telah menetapkan Tachypleus tridentatus yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur (Balikpapan), Sulawesi bagian Utara dan Maluku sebagai spesies yang terancam punah.”

Baca juga Mengenal Belangkas, Satwa Purba Berdarah Biru yang Bisa Deteksi Bakteri

Belangkas Masuk Hewan yang Dilindungi

Pemerintah Indonesia telah memasukkan ketiga spesies belangkas dalam daftar satwa yang dilindungi melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20 Tahun 2018.

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University ini mengusulkan sejumlah upaya pelestarian hewan ini. Di antaranya dengan pembentukan kawasan konservasi, penangkaran semi-alami, serta edukasi masyarakat. 

“Salah satu inisiatif penting tengah berlangsung di Ketapang, Tangerang. Di lokasi ini, pemulihan ekosistem mangrove memicu kembalinya belangkas ke wilayah tersebut,” ungkapnya.

Jika tidak segera dilestarikan, bukan tidak mungkin belangkas hanya akan tinggal nama dalam buku sejarah. “Mari kita bergerak bersama menyelamatkan fosil hidup ini bagi keseimbangan alam, warisan hayati, dan masa depan generasi mendatang,” ajak Prof Yusli.

Baca juga Viral di TikTok, Ikan Remora Punya Alat Pengisap yang Bentuknya Mirip Jejak Sepatu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News